Butur, Katasulsel.com – Patut diapresiasi, Sekretaris Daerah (Sekda) Kabupaten Buton Utara (Butur), Muh Hardy Muslim, mengubah rumah milik orang tuanya di Kota Baubau menjadi Kantor Penghubung Pemkab. Langkah ini tidak hanya meringankan anggaran, tetapi juga mengedepankan kepentingan publik.
“Rumah ini terbuka untuk semua warga Buton Utara. Silakan gunakan untuk keperluan di Baubau,” ujarnya dengan penuh semangat kepada wartawan, belum lama ini.
Sebelumnya, Pemkab Buton Utara menyewa rumah ini seharga Rp100 juta per tahun, tetapi kini Hardy memilih untuk menggratiskannya. Ini untuk memfasilitasi pegawai yang sering berurusan di kota strategis tersebut.
Meskipun demikian, isu negatif sempat mengemuka, mengklaim adanya anggaran miliaran untuk rehabilitasi aset pribadi. Hardy dengan tegas membantah. “Saya ingin klarifikasi bahwa informasi tersebut tidak benar,” tegasnya, menekankan bahwa perjanjian sewa telah diatur secara sah melalui MoU.
Lokasi kantor yang berada di Jalan Anoa ini sangat strategis, dekat dengan pusat keramaian seperti Lippo Plaza dan RS Siloam. Fasilitasnya pun tak kalah mewah, dengan setiap kamar dilengkapi toilet.
“Dengan membuka akses ini, kami berharap masyarakat bisa merasakan manfaat langsung,” tambah Hardy.
Inovasi ini menunjukkan komitmen Sekda Hardy dalam menjadikan pelayanan publik lebih dekat dan accessible. Apakah langkah ini akan mengubah paradigma pelayanan di Buton Utara? Hanya waktu yang akan menjawab. (*)
- akses masyarakat
- anggaran daerah
- Baubau
- Buton Utara
- fasilitas lengkap
- fasilitas publik
- inovasi pemerintahan
- isu negatif
- Kantor Penghubung
- kepentingan publik
- Klarifikasi
- komitmen pemerintah
- kota strategis
- Lippo Plaza
- meringankan anggaran
- MoU
- Muh Hardy Muslim
- partisipasi masyarakat.
- pelayanan pemerintahan
- Pelayanan Publik
- Pembangunan Daerah
- Pemkab Buton
- pengelolaan aset
- penggunaan fasilitas
- rehabilitasi aset
- RS Siloam
- rumah gratis
- rumah milik orang tua
- Sekda Buton Utara
- Transparansi
Tinggalkan Balasan