banner 600x50

Dugaan sementara menyebutkan bahwa Supriadi mengalami serangan jantung, mungkin karena kelelahan setelah begadang semalam.

Peristiwa ini mengguncang hati banyak pengunjung yang datang untuk menikmati kecepatan dan kegembiraan balapan. Suara mesin yang biasanya memekakkan telinga kini terasa hampa.

“Kami datang untuk bersenang-senang, tetapi ini sangat mengejutkan. Kami tidak menyangka ada kejadian seperti ini,” ungkap salah satu pengunjung dengan tatapan kosong, seakan kebahagiaan yang dijanjikan beralih menjadi kesedihan yang mendalam.

Petugas Polsek Pancarijang segera tiba di lokasi untuk menyelidiki insiden tragis ini, memastikan semua informasi terkait kejadian tersebut tercatat dengan baik.

Keluarga Supriadi, yang mungkin tengah menanti kepulangannya dengan senyuman, kini harus menghadapi kenyataan pahit. Jenazah Supriadi diserahkan kepada mereka, membawa serta cerita hidup yang terputus mendadak.

Dalam keheningan yang menyelimuti sirkuit, insiden ini mengingatkan kita bahwa di balik setiap detak jantung terdapat kisah dan harapan.

Kejuaraan Sulawesi Cup Race, yang seharusnya dipenuhi sorak-sorai, kini tersisa bayangan kesedihan. Masyarakat Sidrap berharap agar kejadian serupa tak terulang di masa mendatang, seraya meminta semua pihak untuk lebih memperhatikan kesehatan dan keselamatan.

Dalam setiap detak jantung, ada harapan, dan dalam setiap harapan, kita menemukan kekuatan untuk terus melangkah.(*)