Pekanbaru, katasulsel.com — Langit Pekanbaru senja itu kelabu. Pesawat AirAsia dari Kuala Lumpur perlahan turun menembus awan, membawa pulang seorang anak bangsa yang tak lagi bernapas.
Basri, pekerja migran Indonesia, akhirnya kembali ke tanah air. Tapi bukan dengan langkah gagah, bukan dengan cerita tentang mimpi yang tercapai. Ia pulang dalam peti, sunyi.
Tangis pecah di Bandara Internasional Sultan Syarif Kasim II, Rabu sore (29/1).
Keluarga yang sejak siang menunggu tak kuasa membendung air mata saat peti jenazah diturunkan dari kargo pesawat.
Tubuh Basri tak lagi bisa memeluk anak-anaknya, tak lagi bisa menyapa istri yang saban hari menunggu kabar darinya.
Sejumlah pejabat turut hadir, memberikan penghormatan terakhir. Kepala BP3MI Riau, Fanny Wahyu Kurniawan, memantau langsung serah terima jenazah.
Perwakilan Kementerian Luar Negeri dan Gubernur Riau juga ada di sana. Tapi kehadiran mereka tak bisa menghapus duka yang begitu dalam.
Setelah prosedur administrasi selesai, jenazah Basri langsung diberangkatkan ke kampung halamannya di Kecamatan Rupat, Kabupaten Bengkalis.
Mobil ambulans melaju di bawah langit yang semakin gelap, seolah alam pun turut berduka.
“Kami memastikan proses pemulangan berjalan lancar. Jenazah langsung dibawa ke rumah duka untuk diserahkan kepada keluarga,” ujar Fanny dengan suara berat.
Di Malaysia, empat pekerja migran lain masih bertahan dalam luka. Mereka selamat dari insiden penembakan oleh Agensi Penguatkuasaan Maritim Malaysia (APPM), tetapi Basri tidak seberuntung mereka.
Tak ada perpisahan yang lebih menyakitkan daripada yang tak pernah diharapkan.
Basri, pria sederhana yang merantau demi keluarganya, kini pulang tanpa bisa berkata-kata.
Ia pergi mencari nafkah, berharap hidup lebih baik. Tapi takdir berkata lain. Ia pulang dalam diam, meninggalkan istri dan anak-anak yang kini hanya bisa menatap peti kayu tempatnya berbaring untuk terakhir kali.
Di rumah duka, istri Basri terduduk lemah. Anak-anaknya masih terlalu kecil untuk mengerti kepergian ayah mereka.
Lanjut ke hal 2..
- Air Mata Keluarga
- Anak Menunggu Ayah
- Basri Dalam Kenangan
- Basri Dan Keluarga
- Basri Pulang Dalam Duka
- Basri Tak Kembali
- Berjuang Di Negeri Orang
- Doa Untuk Basri
- Duka Di Riau
- Duka Di Tanah Air
- Duka Mendalam
- Jenazah Pekerja Migran
- Keadilan Untuk Basri
- Keluarga Menangis
- Kisah Pilu Basri
- Kisah Pilu Di Bandara
- Kisah Sedih Basri
- Nasib Pekerja Migran
- Nyawa Pekerja Migran
- Pekerja Keras Yang Pergi
- Pekerja Migran Berduka
- Pekerja Migran Indonesia
- Pulang Dalam Peti
- Pulang Tanpa Nyawa
- Tangis Di Bandara
- Tangisan Istri Dan Anak
- Tragedi Di Negeri Orang
- Tragedi Pekerja Migran
- Tragedi Penembakan
- Tuntut Keadilan
Tinggalkan Balasan