banner 600x50

Dekan Dr. Erfina, turut menekankan bahwa magang bukan sekadar formalitas akademik, melainkan kesempatan bagi mahasiswa untuk mengalami langsung dinamika pelayanan publik. “Kami ingin mahasiswa tidak hanya menjadi pengamat, tetapi pelaku perubahan dalam birokrasi modern,” tuturnya.

Program magang ini menjadi laboratorium nyata bagi mahasiswa dalam memahami bagaimana administrasi publik bekerja dalam tataran praktis. Mereka akan bersentuhan langsung dengan konsep excellent service, good governance, dan inovasi digital dalam pelayanan publik.

Lebih dari itu, program ini juga mengajarkan etika birokrasi, tata kelola pemerintahan, serta pola komunikasi efektif dalam layanan publik. Dengan demikian, mahasiswa tidak hanya mengasah keterampilan teknis, tetapi juga membentuk karakter profesional yang siap memasuki dunia kerja.

Di era digital, pelayanan publik tidak lagi dapat berjalan dengan pola konvensional. E-governance, pelayanan berbasis data, serta interaksi digital antara pemerintah dan masyarakat menjadi keniscayaan.

Mahasiswa yang mengikuti magang ini diharapkan menjadi agen perubahan dalam sistem birokrasi yang lebih adaptif, transparan, dan inovatif.

Dengan semangat akademik dan kesiapan profesional, mahasiswa Administrasi Publik UMS Rappang kini telah melangkah menuju birokrasi masa depan. Mereka bukan hanya peserta magang, tetapi calon birokrat, pemikir kebijakan, dan inovator pelayanan publik yang akan membawa perubahan nyata bagi Indonesia.(*)