Bombana, katasulsel.com – Apa jadinya jika pernyataan perusahaan dan kenyataan di lapangan saling berseberangan?
Konsorsium Mahasiswa (Korum) Sulawesi Tenggara (Sultra) kembali mengungkap dugaan pencemaran lingkungan yang dilakukan PT Tambang Bumi Sulawesi (TBS) di Blok Watalara, Desa Pongkalero, Kecamatan Kabaena Selatan, Kabupaten Bombana.
Dan kali ini, kita semua harus bertanya: apakah janji manis PT TBS hanya ilusi semata?
Ketua AMPLK Sultra, Ibrahim, dengan berapi-api menyatakan bahwa warna kemerah-merahan yang kembali mencolok di kali dan pesisir pantai membuktikan bahwa klaim pihak perusahaan tentang “masalah yang sudah lama selesai” hanyalah dusta belaka.
“Data terbaru menunjukkan kali dan pesisir pantai kembali berwarna kemerah-merahan. Ini jelas kontras dengan pernyataan mereka yang mengklaim bahwa peristiwa ini terjadi dua tahun lalu,” tegasnya.
Lanjut…
- Aksi Sosial
- Aktivisme Mahasiswa
- Bombana
- Dampak Lingkungan
- dampak sosial
- Desa Pongkalero
- DPRD Sultra
- Dugaan Pencemaran
- Dunia Pertambangan
- Ekosistem
- Gerakan Literasi
- Inspektur Tambang
- Isu Lingkungan
- Kabaena Selatan
- Kabupaten Bombana.
- Keadilan Lingkungan
- Kecamatan Kabaena Selatan
- Konsorsium Mahasiswa
- Konsorsium Mahasiswa Sulawesi Tenggara mengungkap dugaan pencemaran lingkungan oleh PT Tambang Bumi Sulawesi (TBS) di Blok Watalara
- Krisis Lingkungan
- Limbah Pertambangan
- Lingkungan Hidup
- Mahasiswa KKN
- Masyarakat Setempat
- Pembangunan Berkelanjutan
- Pencemaran Lingkungan
- Pendidikan Lingkungan
- Penyelidikan Lingkungan
- Pojok Baca
- PT Tambang Bumi Sulawesi
- Rapat Dengar Pendapat
- Sulawesi Tenggara
- Tanggung Jawab Perusahaan
- Tindakan Tegas
Tinggalkan Balasan