banner 600x50

Jakarta, katasulsel.com – Di era digital yang semakin maju, fenomena pencarian dan konsumsi konten video terlarang, seperti video dewasa ilegal, masih menjadi masalah serius di Indonesia.

Meski pemerintah telah berusaha mengatasi peredaran konten tersebut melalui berbagai kebijakan, seperti pemblokiran situs dan pengawasan ketat, kenyataannya permintaan terhadap video semacam itu tetap tinggi.

Kondisi ini menimbulkan kekhawatiran di kalangan masyarakat, terutama terkait dampaknya terhadap moralitas dan perlindungan anak.

Menurut data yang dirangkum dari laporan tahunan salah satu lembaga pemantau internet, Indonesia menempati posisi lima besar negara dengan tingkat pencarian konten dewasa tertinggi di Asia Tenggara.

Hal ini menunjukkan bahwa upaya pengawasan dan edukasi digital masih belum efektif dalam mengurangi akses masyarakat terhadap konten negatif.

Pengamat media digital, Riska S, Memet Aridasa, menilai bahwa permasalahan ini tidak hanya bisa diselesaikan dengan pemblokiran semata.

“Pemblokiran situs memang penting, tetapi langkah tersebut hanya bersifat sementara. Selama permintaan masih tinggi, akan selalu ada cara untuk mengakses konten-konten ini. Pemerintah perlu fokus pada edukasi literasi digital dan pendekatan yang lebih komprehensif,” ujarnya.

Riska juga menambahkan bahwa penting bagi kementerian terkait untuk bekerja sama dengan berbagai pihak, termasuk lembaga pendidikan dan organisasi masyarakat, guna meningkatkan kesadaran akan bahaya konten dewasa ilegal.

Bersambung…