Embun pagi masih menetes di ujung dedaunan. Langit gelap perlahan berubah jingga, menyapa Sidrap yang mulai terbangun dari tidurnya.
Laporan: Tipoe Sultan
Di sebuah kebun di Ponrangae, Rabu, 5 Februari 2025, sebuah diskusi hangat mencuat, menyulut harapan baru bagi masyarakat.
Bupati Sidrap Terpilih, H. Syaharuddin Alrif, duduk bersama pengurus Baznas Sidrap.
Bukan sekadar pertemuan biasa, melainkan percakapan mendalam tentang bagaimana zakat bisa menjadi senjata ampuh untuk melawan kemiskinan.
Di bawah langit yang mulai terang, visi besar pun terurai: zakat bukan hanya soal memberi, tapi memberdayakan.
“Zakat harus menjadi modal perubahan,” ujar Pak Bupati Sahar, dengan semangat.
Ia menggambarkan bagaimana zakat bisa menjadi pijakan untuk pendidikan generasi muda, modal usaha masyarakat kecil, hingga program pemberdayaan yang berkelanjutan.
Sebuah perspektif yang mengubah zakat dari sekadar bantuan konsumtif menjadi alat transformasi sosial.
Diskusi semakin hidup. Pengurus Baznas yang hadir tak hanya mendengar, tetapi juga berbagi gagasan.
Harapan dan tantangan mereka disampaikan, menciptakan dialog yang sarat makna. Ide-ide mengalir seperti sungai yang tak pernah kering, menandai semangat kolaborasi yang kian membara.
Waktu terus berjalan, namun semangat tak pernah surut. Perlahan, sinar matahari menyapu embun pagi.
Fajar yang menyingsing membawa optimisme baru. Warga Sidrap kini menatap masa depan dengan keyakinan lebih besar—kepemimpinan H. Syaharuddin Alrif dan sinergi bersama Baznas menjadi angin segar bagi perubahan.
Langit Sidrap tak hanya berubah warna pagi itu. Ia juga menyimpan janji: harapan baru telah lahir.(*)
Tinggalkan Balasan