banner 600x50

Gas elpiji 3 Kg atau “melon hijau”, menjadi nyawa bagi dapur-dapur kecil di Kabupaten Bone. Sayang, bayangan kelangkaan dan lonjakan harga sering kali mengintai, menciptakan keresahan di hati masyarakat.

Oleh: Edy Basri

DALAM situasi seperti ini, hadir sosok Kapolres Bone, AKBP Erwin Syah, S.I.K., M.H., yang sigap bergerak seperti angin membawa kesejukan.

Pada Kamis pagi, 6 Februari 2025, langkah Kapolres Erwin tak hanya sekadar simbol kepemimpinan, tetapi menjadi bukti nyata keberpihakan pada masyarakat.

Bersama Unit Ekonomi Satreskrim Polres Bone yang dikomandoi oleh IPTU Dr. Adi Asrul, S.H., M.H., mereka menyusuri pangkalan-pangkalan elpiji, memastikan pasokan dan harga tetap terkendali.

Salah satu lokasi yang mereka kunjungi adalah pangkalan elpiji M. Alwi di Kelurahan Jeppe’e, Kecamatan Tanete Riattang Barat.

Seperti aliran air di sungai yang tenang, hasil pengecekan menunjukkan kabar baik—pasokan elpiji 3 Kg di Bone tetap normal, penyaluran berjalan lancar, dan harga di pangkalan stabil di angka Rp 18.500 per tabung.

Sebuah angka yang memberikan kelegaan bagi banyak keluarga kecil yang menggantungkan kebutuhan dapurnya pada melon hijau ini.

Namun, Kapolres Erwin tak berhenti sampai di situ. Melalui Kanit II Ekonomi, ia mengingatkan semua pihak agar tidak bermain api dengan penyalahgunaan distribusi atau penetapan harga yang melambung.

“Kami tidak akan mentolerir siapa pun yang mencoba mengambil keuntungan dengan cara melanggar hukum,” tegasnya. Pesan ini ibarat perisai yang melindungi warga dari potensi kelangkaan di masa depan.

Langkah proaktif Kapolres Bone ini bukan hanya soal menjaga pasokan gas; lebih dari itu, ia menjaga kepercayaan dan rasa aman masyarakat.

Bersambung…