Buton Utara, katasulsel.com – Kepala Kepolisian Resor (Kapolres) Buton Utara, AKBP Herman Setiadi, didampingi Wakapolres Kompol Hasruddin, meresmikan Masjid Ar Rahman yang berlokasi di area Mako Polres Buton Utara. Acara ini dihadiri oleh seluruh Pejabat Utama (PJU) dan anggota Polres Butur.
Dalam sambutannya, Kapolres Herman Setiadi mengungkapkan rasa syukur atas berdirinya Masjid Ar Rahman, meskipun masih terdapat beberapa kekurangan yang perlu dilengkapi.
“Alhamdulillah, masjid ini akhirnya berdiri meskipun masih ada beberapa hal yang perlu disempurnakan. Awalnya hanya berupa mushola, tetapi setelah saya berkonsultasi dengan rekan-rekan di Dinas PU dan Kementerian Agama, akhirnya bisa ditingkatkan menjadi masjid,” ujar Kapolres, Sabtu (8/2/2025).
Lebih lanjut, Kapolres menyampaikan bahwa Masjid Ar Rahman telah mendapat izin untuk digunakan sebagai tempat salat Jumat, setelah melalui proses pendaftaran oleh Kasat Binmas Polres Butur di Kantor Kementerian Agama.
“Atas izin dari Kepala Kantor Kementerian Agama, masjid ini sudah bisa digunakan untuk salat Jumat. Saya juga berharap informasi ini dapat disampaikan kepada masyarakat sekitar,” tuturnya.
Kapolres juga mengapresiasi Kepala Kemenag Butur yang secara langsung memberikan nama Masjid Ar Rahman. Ia menegaskan bahwa masjid ini terbuka untuk masyarakat umum, bukan hanya untuk anggota kepolisian.
“Saya mewakili seluruh anggota Polres Butur mengucapkan terima kasih. Ke depan, saya berharap masyarakat juga bisa beribadah di masjid ini. Masjid ini bukan hanya untuk anggota Polres, tetapi juga untuk warga sekitar,” pesannya.
Sebelum menutup sambutannya, Kapolres mengajak seluruh anggota Polres Butur untuk menjaga dan memakmurkan masjid ini.
“Saya berharap seluruh anggota Polres Butur dapat menjaga dan memelihara masjid ini, karena masjid ini dibangun untuk kemaslahatan bersama serta sebagai tempat mencari pahala dan amal ibadah,” pungkasnya.
Usai peresmian, Kapolres Butur bersama anggota Polres menggelar syukuran dengan mengadakan makan bersama di halaman Mako Polres Butur. Tradisi “kepung nasi”, dimana nasi disajikan di atas daun pisang dan dimakan bersama-sama, menciptakan suasana akrab dan penuh kebersamaan.
Acara berlangsung dalam suasana penuh suka cita, mempererat solidaritas antara anggota kepolisian dan masyarakat sekitar.
Laporan: Asman ode
Tinggalkan Balasan