![banner 600x50 banner 600x50](https://katasulsel.com/wp-content/uploads/2024/10/sebelum-konten.jpeg)
Sidrap, Katasulsel.com — Lembaga Pengkajian dan Pengembangan Islam (LPPI) Universitas Muhammadiyah Sidenreng Rappang (UMS Rappang) meluncurkan program inovatif bernama Kuliah Tujuh Menit (KTM).
Kegiatan ini diadakan setiap usai shalat Dhuhur berjamaah di Mushallah KH. Muhammad Naiem Mustara, kampus UMS Rappang.
Program ini bertujuan untuk memberikan wawasan agama yang praktis dan relevan bagi jamaah, sekaligus memperkuat pemahaman ajaran Islam dalam kehidupan sehari-hari.
Saifullah, Kepala LPPI UMS Rappang, menjelaskan bahwa program ini merupakan bagian dari upaya mewujudkan visi kampus sebagai institusi yang Islami.
“Kuliah Tujuh Menit ini menjadi sarana untuk mengintegrasikan nilai-nilai Al-Islam dan Kemuhammadiyahan ke dalam rutinitas civitas akademika,” ujarnya.
Ia juga menambahkan bahwa kegiatan ini dirancang agar tetap efektif meski dalam durasi singkat.
Kegiatan KTM melibatkan berbagai elemen kampus, mulai dari pimpinan, dosen, tenaga kependidikan, hingga mahasiswa sebagai pembicara.
Setiap pembicara menyampaikan materi yang mengangkat tema-tema keislaman yang relevan dengan tantangan umat Islam modern.
Meskipun hanya berlangsung selama tujuh menit, pesan-pesan yang disampaikan mampu memberikan inspirasi dan motivasi kepada para jamaah.
Peserta kegiatan ini terdiri dari mahasiswa, dosen, dan warga kampus lainnya yang rutin mengikuti shalat berjamaah di masjid kampus.
Salah seorang mahasiswa mengungkapkan bahwa program ini sangat membantu dirinya dalam memahami ajaran Islam secara sederhana namun mendalam.
“Waktunya singkat tapi pesannya sangat bermakna. Saya jadi lebih termotivasi untuk meningkatkan ibadah,” ungkapnya.
Program KTM juga diharapkan menjadi solusi bagi mahasiswa yang memiliki keterbatasan waktu namun tetap ingin memperkuat sisi spiritual mereka.
Dengan tema-tema yang beragam dan menarik, LPPI berkomitmen untuk terus menyelenggarakan kegiatan ini secara konsisten.
Melalui program ini, LPPI berharap dapat menciptakan atmosfer kampus yang lebih religius dan produktif.
Selain itu, kegiatan ini juga menjadi wadah untuk mempererat silaturahmi antar jamaah, sekaligus menjadi langkah nyata dalam membangun generasi muda yang tidak hanya cerdas secara akademik tetapi juga kuat secara spiritual. (*)
Tinggalkan Balasan