
Kendari, Katasulsel.com — Subdit I Indagsi Ditreskrimsus Polda Sulawesi Tenggara (Sultra) mengungkap praktik curang yang merugikan masyarakat. Operasi pengawasan pada Minggu (9/2/2025) membongkar penyalahgunaan LPG 3 Kg dan BBM subsidi jenis Pertalite.
Empat pelaku tertangkap tangan sedang memperdagangkan LPG 3 Kg dan Pertalite ke luar wilayah Sultra dengan harga di atas ketentuan pemerintah.
“Mereka mencari keuntungan dengan cara ‘merampok’ jatah energi yang seharusnya dinikmati masyarakat Sultra,” tegas Kasubdit I Indagsi, AKBP Ali Rais Ndraha.


Modus operandi yang dilakukan para pelaku terbilang licik. Mereka mengangkut LPG 3 Kg dan Pertalite dari pangkalan di Sultra menuju Kabupaten Morowali, Sulawesi Tengah (Sulteng), dengan harga jual yang jauh lebih tinggi.
“Pelaku Pertama berinisial (SN) ditangkap pada pukul 06.50 WITA di Jl. Poros Trans Sulawesi, Desa Wanggudu, Kecamatan Asera, Kabupaten Konawe Utara (Konut). Pelaku kedapatan mengangkut 230 tabung LPG 3 Kg yang disubsidi pemerintah dari pangkalan miliknya di Desa Andomesinggo, Kecamatan Besulutu, Kabupaten Konawe. LPG tersebut rencananya akan dijual ke Kabupaten Morowali, Sulawesi Tengah (Sulteng), dengan harga Rp40.000 per tabung, melebihi Harga Eceran Tertinggi (HET),” jelas AKBP Ali Rais Ndraha.

“Selanjutnya (ER) dan (YS) ditangkap pada pukul 06.45 WITA di lokasi yang sama. Pelaku mengangkut 228 tabung LPG 3 Kg dari pangkalan miliknya di Desa Waworaha, Kecamatan Besulutu, Kabupaten Konawe. LPG tersebut juga akan dijual ke Morowali dengan harga Rp40.000 per tabung,” tambah AKBP Ali Rais Ndraha.
“Terakhir berinisial (SH), ditangkap pada pukul 09.50 WITA di Jl. Poros Trans Sulawesi, Desa Watukila, Kecamatan Lasolo, Kabupaten Konawe Utara. Pelaku kedapatan mengangkut 139 jerigen berisi BBM jenis Pertalite Ron 90 dengan ukuran 35 liter per jerigen. BBM tersebut berasal dari Kabupaten Kolaka dan rencananya akan dijual ke Morowali dengan harga Rp400.000 per jerigen,” lanjut AKBP Ali Rais Ndraha.
Aksi ‘perampokan’ ini berdampak serius bagi masyarakat Sultra. Kelangkaan LPG 3 Kg dan BBM Pertalite menjadi ancaman nyata.
“Hal ini merugikan masyarakat dan mengganggu stabilitas pasokan energi di daerah,” tegas AKBP Ali Rais Ndraha.
Keempat pelaku dipersangkakan melanggar Undang-Undang RI No. 6 Tahun 2023 tentang Penetapan Peraturan Pemerintah Pengganti UU No. 2 Tahun 2022 tentang Cipta Kerja, khususnya Pasal 40 angka 9 tentang Tindak Pidana Migas.
“Penyidik Subdit I Indagsi telah mengamankan para pelaku, saksi, dan barang bukti ke Kantor Ditreskrimsus Polda Sultra untuk proses hukum lebih lanjut,” tegas AKBP Ali Rais Ndraha.
Polda Sultra mengimbau masyarakat untuk tidak terlibat dalam praktik penyalahgunaan BBM dan LPG bersubsidi, serta melaporkan jika menemukan indikasi pelanggaran serupa.(*)
Tinggalkan Balasan