
Sementara itu, Ripaldi, aktivis lain yang namanya kini semakin moncer, menyoroti harapan kepada Kejaksaan.
“Kami masih percaya Kejaksaan mampu menuntaskan kasus ini. Tapi kepercayaan ini tak akan bertahan lama jika tak ada tindakan nyata!” ujarnya, membuat telinga para pejabat yang mendengar jadi memanas.
Sebelum membubarkan diri dengan tertib, Ketua FKA-KS, Tasman, S.Pd., memastikan bahwa ini bukan aksi terakhir. “Kami akan kembali turun ke jalan minggu depan!

Jika tak ada kejelasan, kami akan terus mendesak hingga ada tindakan nyata dari aparat penegak hukum!” tutupnya penuh semangat.
Gelombang perlawanan ini bukan sekadar suara kosong. FKA-KS telah membuktikan diri sebagai social control yang siap berdiri di garis depan dalam mengawal transparansi dan integritas pembangunan di Konawe.
Kini, semua mata tertuju pada Kejaksaan Negeri Konawe—apakah mereka akan merespons atau justru semakin memperpanjang daftar kekecewaan masyarakat? (*)
Tinggalkan Balasan