Example 650x100

Sidrap, Katasulsel.com – Pasar Sentral Lawawoi, Sidrap, bakal kembali beroperasi dalam waktu dekat.

Namun, di balik rencana tersebut, muncul keluhan pedagang yang terpaksa merogoh kocek sendiri untuk membangun lapak mereka.

Mendengar itu, Anggota DPRD Sidrap, Saenal Rosi, turun langsung melakukan inspeksi mendadak (sidak) ke lokasi, Selasa (25/2/2025).

Ia ingin memastikan kondisi pasar serta mendengar langsung aspirasi para pedagang yang merasa terbebani.

Dalam sidaknya, Saenal Rosi mengungkapkan bahwa pembangunan pasar sepenuhnya dilakukan secara swadaya oleh para pedagang, tanpa campur tangan pemerintah.
“Alhamdulillah, setelah kita lihat, pasar ini dikerjakan dengan dana swadaya pedagang dan sudah berjalan cukup baik. Mudah-mudahan bisa segera ditempati, apalagi sebentar lagi bulan puasa,” ujarnya.

Namun, pembangunan ini bukan tanpa tantangan. Para pedagang harus membayar sejumlah biaya untuk mendapatkan tempat.

Berdasarkan hasil sidak, besaran biaya swadaya ditentukan melalui analisis konsultan, yaitu:

✅ Rp 1,9 juta untuk pelataran
✅ Rp 4 juta untuk los
✅ Rp 8 juta untuk gardu

Dari 458 lapak yang dibangun secara mandiri oleh pedagang, total dana swadaya yang terkumpul diperkirakan mencapai Rp 1,3 miliar.

Di tengah sidak, momen mengharukan terjadi. Seorang pedagang kecil yang hanya mengandalkan gerobak tampak menitikkan air mata.

Ia mengungkapkan keinginannya untuk memiliki tempat di pasar, tetapi terhalang biaya.

“Pak, tolong kami! Kami hanya ingin mencari nafkah buat keluarga, tapi kami tidak punya uang untuk bayar tempat,” ucapnya sambil berkaca-kaca di hadapan Saenal Rosi.

Menurutnya, hasil dagangan sehari-hari saja sudah pas-pasan, bahkan tak jarang tak cukup untuk memenuhi kebutuhan hidup.

Jika tak bisa membayar, otomatis ia tak mendapatkan tempat berdagang.

Menanggapi keluhan itu, Saenal Rosi berharap ada kebijakan dari pengelola pasar.

“Saya meminta pihak terkait mencari solusi agar pedagang kecil juga bisa mendapatkan tempat,” tegasnya.

Hingga berita ini diturunkan, belum ada respons resmi dari pengelola pasar terkait permintaan solusi bagi pedagang kecil.

Sementara itu, para pedagang masih berharap campur tangan pemerintah agar mereka tak semakin terpinggirkan.(*)