Example 650x100

Foto ilustrasi

Morowali, katasulsel.com – Warga Kabupaten Morowali kembali mengeluhkan harga gas LPG 3 kg yang melambung tinggi hingga menyentuh angka Rp120 ribu per tabung. Kenaikan ini jauh dari Harga Eceran Tertinggi (HET) yang seharusnya maksimal Rp19 ribu per tabung.

“Kemarin-kemarin masih Rp100 ribu, tapi beberapa hari terakhir sudah naik lagi jadi Rp120 ribu. Ini sangat memberatkan kami, apalagi kebutuhan gas itu tidak bisa ditunda,” keluh Ny. Marwah, salah seorang warga Morowali, Kamis (28/2/2025).

Example 300x500

Kondisi ini membuat masyarakat semakin terjepit, terutama bagi pelaku usaha kecil yang bergantung pada gas melon bersubsidi. Mereka terpaksa merogoh kocek lebih dalam untuk tetap beroperasi.

“Kalau begini terus, kami yang usaha kecil bisa gulung tikar. Harga makanan pasti ikut naik, padahal pelanggan juga mulai sepi karena daya beli masyarakat turun,” ujar Ny Risna, seorang pedagang nasi kuning di Morowali.

HET Hanya Sekadar Angka?Ironisnya, meski HET ditetapkan hanya Rp19 ribu, di lapangan harga jauh melampaui batas tersebut. Distribusi gas bersubsidi pun semakin tidak jelas, dengan alasan klasik: kelangkaan stok.

Sejumlah warga mendesak pemerintah dan pihak berwenang untuk segera turun tangan mengatasi masalah ini. Mereka berharap ada pengawasan ketat terhadap distribusi LPG agar tidak dimonopoli oleh oknum tertentu yang mempermainkan harga.

“Kami hanya rakyat kecil, butuh solusi, bukan sekadar janji,” pungkas warga lainnya dengan nada geram.

Hingga berita ini diturunkan, belum ada tanggapan resmi dari pemerintah daerah maupun agen penyedia LPG terkait lonjakan harga yang kian mencekik ini.(*)