Example 650x100

Upacara PTDH yang digelar di halaman Mako Polres Enrekang menjadi panggung perpisahan yang pahit.

Dalam prosesi simbolis, foto Briptu AHM dicoret dengan spidol hitam—sebuah penegasan bahwa ia tak lagi menjadi bagian dari keluarga besar Polri.

“Kami ingin memastikan bahwa setiap pelanggaran, sekecil apapun, harus ditindak tegas. Jika ada anggota yang berprestasi, kami beri penghargaan. Tapi jika melanggar, hukumannya jelas, mulai dari sanksi etik hingga pidana,” tambah Kapolres Enrekang.

Example 300x500

Kasus ini menjadi cerminan bahwa tak ada tempat bagi mereka yang menyalahgunakan wewenang di tubuh kepolisian.

Setiap tindakan memiliki konsekuensinya sendiri. Jika memilih jalan kelam, maka bayangan gelap akan menyertainya hingga akhir.

Kini, Briptu AHM tak lagi berdiri tegap dengan seragam kebanggaan. Ia harus menghadapi realitas baru di balik jeruji besi, sebuah perjalanan yang ia pilih sendiri.

Sebuah pelajaran keras bahwa hukum tidak memandang pangkat ataupun seragam. Polisi yang seharusnya menjadi penjaga hukum, kini justru harus mempertanggungjawabkan pelanggarannya di meja hijau.

Dari polisi, menjadi pesakitan. Sebuah perjalanan yang terlalu mahal untuk diulang.(*)