Example 650x100

Wajo, katasulsel.com — Di Ramadhan, Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID) Kabupaten Wajo bersama Satgas Pangan bergerak cepat! Mereka melakukan inspeksi mendadak (sidak) ke sejumlah pasar dan mengintip gudang Bulog.

Tujuannya jelas: memastikan ketersediaan pasokan dan stabilitas harga bahan pokok guna menjaga inflasi daerah tetap terkendali.

Sidak ini dilakukan pada Sabtu (1/3/2025) dan melibatkan berbagai perangkat daerah lingkup Pemerintah Daerah, termasuk Disperindagkop dan UMKM, Dinas Pertanian, Bulog, serta unsur Polres Wajo.

Example 300x500

Kapolres Wajo, AKBP Muhammad Rosid Ridho, menjelaskan bahwa kegiatan ini bertujuan untuk memantau langsung harga, ketersediaan stok, serta memastikan tidak ada praktik penimbunan bahan pangan yang dapat mengganggu stabilitas pasar.

“Kami ingin memastikan bahwa menjelang Ramadhan, harga kebutuhan pokok tetap stabil dan stok pangan mencukupi. Jika ditemukan indikasi lonjakan harga atau penimbunan, kami akan segera mengambil langkah-langkah yang diperlukan,” tegas AKBP Rosid.

Sasaran sidak antara lain pasar Mini Sengkang, Gudang Bulog di Palaguna Desa Lempa Pammana, gudang Bulog di jalan Cendana Lapongkoda Tempe, dan gudang penyimpanan minyak goreng merk Minyak Kita, gula pasir, dan beras kemasan premium.

AKBP Rosid mengakui bahwa memang terjadi kenaikan harga pada komoditas tertentu dikarenakan peningkatan jumlah konsumsi masyarakat menjelang Ramadhan. Namun, ia memperkirakan harga akan kembali normal pada minggu pertama bulan Ramadhan.

“Kami berharap, dengan memantau pasar dan gudang, harga yang ada di masyarakat saat ini bisa terkendali,” ujar AKBP Rosid.

Melalui pemantauan ini, TPID dan Satgas Pangan berkomitmen untuk menjaga daya beli masyarakat serta memastikan kesiapan daerah dalam menghadapi lonjakan permintaan selama bulan suci Ramadhan.

Kapolres juga menghimbau kepada para pedagang untuk tetap berjualan secara wajar dan tidak menaikkan harga secara tidak wajar.

“Kami akan terus memantau situasi dan tidak segan untuk menindak pelaku penimbunan atau pedagang nakal,” tegas AKBP Rosid.