
Makassar, katasulsel.com — Seperti matahari yang terbit lebih cerah di ufuk timur, Sulawesi Selatan menyambut tahun 2025 dengan semangat baru.
Pemerintah Provinsi resmi mengumumkan kenaikan Upah Minimum Provinsi (UMP) sebesar 6,5%, menetapkan angka Rp3.657.527,37 sebagai standar baru kesejahteraan pekerja.
Di jantung provinsi, Kota Makassar berdiri megah dengan denyut nadi perekonomian yang kian menggeliat.

Sebagai pusat perdagangan dan industri, Makassar menetapkan Upah Minimum Kota (UMK) tertinggi di Sulawesi Selatan, mencapai Rp3.880.136,86.
Kenaikan ini ibarat angin segar bagi para pekerja yang setiap hari berjuang menggerakkan roda ekonomi kota.
Sementara itu, Kabupaten Bantaeng dan Barru, dua permata tersembunyi di pesisir selatan, tidak ketinggalan dalam arus perubahan.
Kedua kabupaten ini menetapkan UMK sebesar Rp3.657.527,37, sejajar dengan UMP provinsi.
Langkah ini mencerminkan komitmen pemerintah daerah dalam meningkatkan kesejahteraan masyarakat dan mendorong pertumbuhan ekonomi lokal.
Penetapan upah minimum ini bukan sekadar angka di atas kertas, melainkan cerminan harapan dan aspirasi ribuan pekerja.
Dengan kenaikan ini, diharapkan daya beli masyarakat meningkat, yang pada gilirannya akan menggerakkan sektor-sektor ekonomi lainnya.
Seperti riak air yang menyebar saat batu dilempar ke kolam, dampak positif dari kebijakan ini diharapkan merambah ke seluruh pelosok Sulawesi Selatan.
Bersambung…
Tinggalkan Balasan