Example 650x100

Sidrap, katasulsel.com — Sidrap kembali bergetar, bukan karena gempa, tapi oleh bara amarah anak muda yang tak terkendali. Senin malam (3/3/2025), di belakang Rumah Susun (Rusun), Jl. Pasar Arawa, Kecamatan Watang Pulu, dua kelompok remaja bak petarung jalanan bertarung dengan harga diri sebagai taruhan. Namun, duel yang awalnya mungkin hanya soal gengsi berujung tragis: satu nyawa melayang, darah membasahi tanah, dan sejarah kelam pun tercipta.

Adalah Sawal Aidil Musakki (20), pemuda yang kini namanya menjadi headline duka. Ia terkapar dengan luka tusukan di dada kiri, saksi bisu dari pertarungan yang berakhir terlalu cepat. Dalam keadaan sekarat, teman-temannya berusaha menyelamatkan nyawanya dengan melarikan ke RSUD Kemal Sidrap menggunakan sepeda motor. Sayang, maut lebih cepat menjemput.

Menurut saksi mata, dua kelompok remaja itu awalnya hanya bersitegang. Namun, percikan api konflik berubah menjadi kobaran perang kecil ketika senjata tajam mulai berbicara. Dalam hitungan menit, pertumpahan darah tak terhindarkan.

Example 300x500

Kapolres Sidrap, melalui Kasat Reskrim AKP Setiawan Sunarto, memastikan bahwa seorang remaja berinisial FR (15) telah diamankan sebagai terduga pelaku utama. “Ya, pelaku FR sudah kami amankan di Mapolres Sidrap untuk penyelidikan lebih lanjut. Kami juga menyita sebilah senjata tajam yang diduga digunakan saat perkelahian berlangsung,” ungkap AKP Setiawan pada Selasa (4/3/2025).

Ironisnya, pemicu duel maut ini bukan perkara besar—hanya soal serempetan motor yang berujung ego membara. Saling tatap menjadi tantangan, tantangan berubah jadi amarah, dan amarah meledak dalam pertarungan yang melibatkan nyawa.

Isu liar pun berseliweran. Konon, ada aksi balasan berupa pembakaran rumah. Namun, AKP Setiawan menegaskan bahwa hingga saat ini, hal tersebut hanya rumor yang belum terbukti. “Kami meminta masyarakat agar tidak mudah terprovokasi dengan isu yang belum tentu benar. Serahkan kasus ini kepada kami agar diproses sesuai hukum yang berlaku,” tegasnya.

Satu hal yang pasti, Sidrap kehilangan satu pemuda lagi akibat pertikaian yang seharusnya bisa dihindari. Ego berbaju keberanian nyatanya hanya tiket satu arah menuju tragedi. Pertanyaannya kini: berapa banyak lagi nyawa yang harus melayang sebelum generasi muda memahami bahwa duel di jalanan tak pernah membawa kemenangan sejati?