Example 650x100

Makassar, Katasulsel.com — Di perairan Sungai dan Laut Siwa, sebuah aktivitas tak biasa terus berlangsung. Tiga sosok yang diduga sebagai “raja minyak hitam”—OT, FR, dan AR—disebut-sebut merajai bisnis haram penyelundupan solar bersubsidi.

Seakan memiliki “tangan besi” di tengah lautan, mereka melenggang bebas tanpa tersentuh hukum.

Lebih mencengangkan, ada dugaan bahwa oknum anggota Polisi Air dan Udara (Polairud), justru memilih menjadi penonton setia di tengah aksi panggung mafia BBM ini.

Example 300x500

Alih-alih menegakkan hukum, mereka dikabarkan menutup mata serapat-rapatnya, membiarkan para mafia berkeliaran seperti predator yang menguasai lahan perburuan mereka.

Menurut seorang sumber terpercaya, praktik ini bukan cerita baru di Siwa.

“Mereka ini seperti ‘hantu’ di laut, selalu ada tapi tak pernah tersentuh. Aparat tahu, tapi pura-pura tidak tahu. Padahal ini jelas merugikan negara dan rakyat kecil yang seharusnya berhak atas solar subsidi,” ungkapnya saat ditemui pada Selasa (4/3).

Modus operandinya pun tak main-main. Mafia ini disebut-sebut memiliki jaringan luas yang mencengkeram mulai dari SPBU hingga ke kapal-kapal besar yang siap menampung emas cair tersebut.

Kapal-kapal mereka diduga sudah mengalami “operasi plastik” agar tak terlihat mencurigakan saat berlayar. Dengan strategi licin bak belut, mereka terus menari di atas hukum.

Namun, yang paling membuat masyarakat geram adalah dugaan keterlibatan oknum Polairud yang justru abai.

“Kalau Polairud serius, tidak mungkin mereka bisa berkeliaran. Kami harap ia bisa menunjukkan ketegasan sebagai aparat yang benar-benar berpihak pada hukum dan rakyat,” ujar seorang nelayan setempat yang mulai muak dengan situasi ini.

Sementara itu, hingga berita ini dipublikasikan, pihak kepolisian masih belum memberikan klarifikasi resmi.

Masyarakat dan aktivis anti-korupsi terus menyerukan agar benang kusut ini segera diurai.

Akankah aparat benar-benar bertindak, ataukah sandiwara ini akan terus dipentaskan hingga negeri ini kehabisan energi untuk melawan? Kita lihat saja babak selanjutnya.(*)