
Sidrap, katasulsel.com — Suasana syahdu membalut Desa Betao Riase, Kabupaten Sidrap, Sabtu (8/3/2025).
Maghrib belum tiba, tetapi masjid dan halaman desa sudah ramai. Wajah-wajah sumringah, penuh kehangatan.
Ada yang berbincang, ada yang sibuk menata hidangan. Sore itu, bukan hari biasa.
Bupati Sidrap, Syahruddin Alrif, bersama Ketua DPRD Sidrap, H. Tahyuddin Masse, dan jajaran Forkopimda hadir langsung di tengah masyarakat.
Buka puasa bersama menjadi momentum eratkan ukhuwah.

Konvoi panjang mengiringi perjalanan dari Pangkajene ke Betao Riase. Puluhan kendaraan ikut serta.
Ini bukan sekadar perjalanan dinas. Ini bentuk nyata kedekatan pemimpin dengan rakyatnya.
Sambutan meriah warga tak terbendung. Ramadhan memang selalu menghadirkan momen istimewa.
Kepala Desa Betao Riase, Suardi, S.Pd., M.Si., tak mampu menyembunyikan kebahagiaannya.
“Kehadiran Pak Bupati adalah kebanggaan bagi kami,” katanya. Baginya, ini bukan sekadar acara, tapi wujud kepedulian pemerintah terhadap warganya.
Dalam sambutannya, Bupati Syahruddin Alrif tak hanya membahas indahnya kebersamaan, tapi juga menegaskan komitmen pembangunan desa.
Infrastruktur jalan dari Botto hingga Tanah Toro menjadi prioritas. Meski anggaran 2025 masih ketat, beliau optimis. “Kita upayakan dari pusat dan provinsi,” ujarnya.
Tak hanya soal jalan, program agroforestri juga menjadi sorotan. Betao Riase disiapkan sebagai desa tematik penghasil durian. Durian Musang King mulai menghiasi pekarangan warga.
“Setiap rumah punya pohon durian. Kita kelola dengan sistem perkebunan modern,” terang Bupati.
Tak hanya durian, rambutan, jeruk, hingga jagung pun masuk dalam rencana besar pemerintah.
Perhatian pada kesejahteraan masyarakat tak berhenti di situ. BPJS Kesehatan dijamin untuk seluruh warga.
Permasalahan lampu jalan, kebersihan lingkungan, hingga pengelolaan sampah masuk dalam agenda prioritas.
Pendidikan pun tak luput. Bupati prihatin dengan angka anak putus sekolah.
“Mereka harus dapat akses pendidikan gratis, baik paket A, B, maupun C,” tegasnya.
Saat adzan Maghrib berkumandang, kebersamaan makin terasa. Makanan melimpah. Hidangan khas desa tersaji.
Semua larut dalam kebahagiaan. Tak ada sekat, tak ada jarak. Pemimpin dan rakyat duduk bersama, berbagi rezeki, berbagi cerita.
Malam itu, Betao Riase tak hanya diselimuti hangatnya sajian berbuka. Tapi juga kehangatan silaturahmi, keberkahan, dan harapan untuk masa depan yang lebih baik.
Ramadhan memang bulan penuh berkah. Dan Sidrap, dengan segala komitmennya, siap melangkah ke arah yang lebih maju. Allahu Akbar. (*)