
Wajo, Katasulsel.com – Dana besar, ekspektasi tinggi, realita? Jauh panggang dari api! Proyek Kolam Wisata Batue di Dusun Bontomare, Desa Ciromanie, Kecamatan Keera, Wajo, kini jadi sorotan.
Dibangun dengan dana aspirasi sebesar Rp400 juta dari H. Andi Iwan Darmawan Aras, S.E., M.Si., proyek ini justru sepi manfaat.
Diresmikan, Lalu Ditinggalkan
Sejak rampung 2023, alih-alih menjadi destinasi wisata, kolam ini malah terbengkalai. Warga kecewa. Airnya keruh, fasilitas seadanya, tak ada geliat ekonomi yang dijanjikan.
“Kami pikir ini bakal jadi tempat rekreasi, tapi malah kosong begitu saja. Airnya pun tak jernih, siapa yang mau datang?” ujar seorang warga setempat.
[related berdasarkan="tag" jumlah="3" judul="Baca Juga:" mulaipos="0"]Kritik pun mengalir deras. Kolam yang seharusnya menjadi kebanggaan desa, justru terlihat seperti proyek setengah hati.

LSM Geram: Audit Sekarang!
Sejumlah LSM tak tinggal diam. Mereka meminta Inspektorat Provinsi Sulsel segera mengaudit proyek ini.
“Jangan sampai ada permainan anggaran di sini. Transparansi itu wajib! Uang negara harus dipertanggungjawabkan,” tegas Lina, aktivis LSM Pemerhati Pembangunan Daerah.
Hingga kini, pihak terkait masih bungkam. Tak ada tanggapan resmi dari pemerintah daerah maupun pihak yang bertanggung jawab.
Pembangunan Harus Tepat Sasaran!
Warga berharap proyek-proyek serupa tak hanya sekadar “pemanis laporan”. Mereka ingin pembangunan yang benar-benar menyentuh kebutuhan masyarakat.
“Kalau mau bangun, jangan asal-asalan. Pastikan ada manfaatnya. Jangan sekadar proyek mercusuar yang akhirnya dibiarkan begitu saja,” kata aktivis lainnya, Arif, di Makassar.
Kini, masyarakat menanti jawaban. Akankah proyek ini dibenahi atau justru dibiarkan menjadi simbol kegagalan pembangunan desa?. (sose & tim)