
Sidrap, katasulsel.com — Angin kencang melibas Kecamatan Pitu Riase, Sidrap, Jumat (21/3).
Akibatnya, pohon-pohon besar tak kuasa berdiri. Jalan poros Barukku, Kelurahan Batu, mendadak lumpuh.
Seperti sebuah penghalang tak kasat mata, batang-batang pohon tumbang memutus akses masyarakat.
Tapi tenang, ada Kapolsek Pitu Riase, IPDA Sakaria, yang langsung turun tangan. Dia tak banyak pikir, mesin senso berbicara.
[related berdasarkan="tag" jumlah="3" judul="Baca Juga:" mulaipos="0"]Tak butuh waktu lama, laporan warga itu langsung diresponsnya. IPDA Sakaria, dengan gaya khasnya yang tegas tapi ramah, memimpin evakuasi.

Bersama anggota Polsek dan warga setempat, mereka menggenggam mesin senso seperti ksatria memegang pedang.
Satu per satu batang pohon dipotong, disingkirkan dari jalan yang sempat macet.
“Kami langsung bergerak begitu dapat laporan. Cepat tanggap itu penting. Jangan sampai aktivitas masyarakat terhenti lama,” kata Kapolsek, penuh senyum.
Sebuah pemandangan menarik terjadi di lokasi. Warga yang awalnya hanya jadi penonton, akhirnya ikut membantu.
Seperti ada energi positif yang menular dari Kapolsek dan timnya. Dalam hukum pidana, ini seperti asas “volenti non fit injuria”—kesadaran kolektif bahwa membantu adalah kewajiban moral.
Angin kencang memang tak pandang bulu. Meski tak ada korban jiwa kali ini, Kapolsek tetap mengingatkan warga agar siaga.
“Cuaca ekstrem begini bisa datang kapan saja. Kita harus tetap waspada,” tegasnya.
Aksi heroik ini menuai apresiasi dari masyarakat. Jalan poros Barukku kembali normal. Tidak ada lagi kemacetan yang bikin kepala pening.
Di mata warga, Kapolsek IPDA Sakaria bukan sekadar penegak hukum. Ia adalah penjaga ritme kehidupan sehari-hari di Pitu Riase.(edy/*)
Tinggalkan Balasan