Soppeng, katasulsel.com — Pasar Sentral Soppeng pagi itu ramai, Kamis, (20/3), tapi bukan sekadar hiruk-pikuk biasa.

Ada langkah berbeda yang menyusuri lorong-lorong penuh aroma rempah dan sayur segar.

Suwardi Haseng, Bupati Soppeng, hadir bersama wakilnya, Selle KS Dalle. Bukan untuk belanja, tapi untuk mendengar, melihat, dan mungkin sedikit menegur.

Pasar ini jantung ekonomi Lalabata. Tapi seperti jantung yang kadang lelah berdetak, ada masalah-masalah kecil yang terus membesar.

[related berdasarkan="tag" jumlah="3" judul="Baca Juga:" mulaipos="0"]

Harga bahan pokok yang sering melompat tanpa aba-aba. Kebersihan yang kadang hanya jadi wacana.

Pedagang resah, pembeli mengeluh. Suwardi datang membawa harapan. Tapi harapan selalu butuh bukti.

Ia berbincang dengan pedagang. Tanya tentang harga, stok barang, dan keluhan-keluhan yang mungkin selama ini hanya terpendam di balik tumpukan bawang merah.

Di sela-sela itu, ia mengingatkan soal kebersihan. Pasar yang bersih, katanya, bukan cuma soal estetika. Tapi soal martabat. Pedagang mengangguk, tapi entah berapa yang benar-benar paham.

Ada juga pesan soal stabilitas harga. Jangan mainkan angka seenaknya, katanya.

Pedagang kecil tak boleh jadi korban permainan harga besar. Tapi siapa yang bisa menjamin semua itu di bawah meja transaksi pasar.

Tak berhenti di situ, Suwardi juga menyinggung Gedung Pasar Lamataesso. Sebuah bangunan megah tapi kosong. Ibarat rumah besar tanpa penghuni. Ia ingin gedung itu hidup.

Menjadi ruang baru bagi pedagang untuk berjualan dengan nyaman. Tapi masalahnya klasik: biaya sewa. Pedagang enggan pindah kalau harus bayar mahal.

Pemerintah daerah berjanji mencari solusi. Kebijakan khusus sedang disiapkan, katanya. Tapi janji selalu terdengar manis di awal. Pedagang hanya ingin kepastian, bukan sekadar angin segar yang berlalu.

Kunjungan ini mungkin hanya satu langkah kecil. Tapi pasar adalah denyut kehidupan banyak orang di Soppeng. Jika denyut ini melemah, ekonomi ikut lesu.

Harapan kini ada di tangan Suwardi dan kebijakannya. Karena pasar bukan cuma soal jual beli. Ia adalah cermin bagaimana pemerintah hadir di tengah rakyatnya.(*)