
Sidrap, katasulsel.com — Ada yang beda di Sidrap, Senin, (24/3).
Tim BPJS Kesehatan hadir langsung di kabupaten yang dikenal sebagai lumbung beras Sulawesi Selatan.
Agenda mereka? Program “BPJS Kesehatan Peduli Ramadhan 1446 H” dengan tema “Rajut Silaturahmi, Tebar Kepedulian untuk Layanan Prima Penuh Berkah”. Keren, kan?
Bupati Sidrap, Syaharuddin Alrif, menyambut penuh semangat.
Dalam sambutannya, ia memaparkan data: dari total 326 ribu jiwa penduduk Sidrap, 82 persen sudah terdaftar BPJS Kesehatan gratis.

Tapi masih ada PR besar, 18 persen lainnya belum tercover sepenuhnya.
Targetnya? 100 persen! Semua warga harus punya akses layanan kesehatan tanpa terkecuali.
“Kami nggak main-main soal ini. Kesehatan adalah hak dasar masyarakat. Kami ingin semua warga Sidrap terlindungi,” tegas Syaharuddin.
Sidrap sendiri punya karakter unik. Sebagian besar warganya adalah petani dan peternak.
Beras dan telur jadi komoditas andalan. Tapi, soal kesehatan, mereka tetap butuh perhatian ekstra. Maka, program Universal Health Coverage (UHC) jadi prioritas.
Direktur SDM dan Umum BPJS Kesehatan RI, Dr. dr. Andi Afdal, juga ikut bicara.
Ia menggarisbawahi pentingnya JKN (Jaminan Kesehatan Nasional) sebagai program strategis nasional.
“Dari era Pak Jokowi hingga sekarang era Pak Prabowo, JKN tetap jadi prioritas. Ini cita-cita besar bangsa: semua orang punya hak atas jaminan kesehatan,” katanya.
Kehadiran tim BPJS Kesehatan ini nggak tanggung-tanggung. Ada sejumlah petinggi yang ikut, termasuk Deputi Direksi dan Kepala Corporate University BPJS Kesehatan.
Mereka nggak cuma datang untuk formalitas, tapi benar-benar ingin memastikan program berjalan optimal.
Acara ini juga dihadiri jajaran Pemkab Sidrap, mulai dari Wakil Bupati Nurkanaah hingga para kepala desa. Semuanya kompak mendukung upaya ini.
Harapannya jelas: Sidrap bisa jadi kabupaten dengan cakupan BPJS Kesehatan 100 persen.
Warga nggak perlu lagi khawatir soal biaya kesehatan. Kalau ini tercapai, bukan cuma warga yang diuntungkan, tapi juga ekonomi daerah yang makin kuat.
Namun, pekerjaan rumahnya masih banyak. Mampukah Pemkab Sidrap dan BPJS Kesehatan merealisasikan target ini?
Warga tentu menunggu bukti, bukan sekadar janji. Kita tunggu saja langkah konkret berikutnya.(*)
Tinggalkan Balasan