Example 650x100

Bone, katasulsel.com – Suasana rumah duka di Desa Ureng, Kecamatan Palakka, Kabupaten Bone, Sulawesi Selatan, mendadak mencekam.

Seorang pelayat, lelaki Latang (70), meregang nyawa setelah ditebas parang oleh AR (50).

Saksi-saksi terdiam. Beberapa berteriak. Tapi semua terlambat. Darah sudah menggenang di pekarangan.

Example 970x970

Pelaku datang ke rumah duka, duduk bersama warga. Tangannya menggenggam parang. Tak ada yang curiga. “Mungkin baru dari kebun,” pikir mereka.

Lalu, korban keluar. Santai. Bicara dengan warga lain. Jaraknya sekitar tujuh meter dari pelaku. Saat itu juga, AR berdiri. Matanya tajam. Tangannya kuat menggenggam parang. Langkahnya cepat.

Satu ayunan, tebasan pertama mendarat di leher. Darah muncrat. Latang terhuyung, lari ke dalam rumah. Tapi Arman mengejar.

Di depan tangga rumah duka, parang itu kembali menari. Menghantam pipi, telinga, leher. Warga melompat, berusaha melerai. Tapi nyawa Latang tak bisa diselamatkan.

Korban dilarikan ke RS Tenriawaru Watampone. Namun, dokter hanya bisa menggeleng. Latang sudah pergi sebelum sampai.

Dendam lama diduga jadi pemicu. AR baru saja keluar dari penjara. Tahun lalu, ia mengancam Latang. Kini, ancaman itu berubah jadi kenyataan.

AR tak melawan saat polisi datang. Ia menyerahkan diri. Diam. Entah puas, entah menyesal. Yang jelas, nyawa sudah melayang.(*)