Example 650x100

Sidrap, katasulsel.com – Makassar memanggil pulang. Selasa, 1 April 2025, pasca-Lebaran Idulfitri 1446 H, ribuan pemudik dari berbagai penjuru Sulawesi Selatan bergerak kembali ke kota.

Dari Luwu, Palopo, Sidrap, dan daerah lainnya.

Tapi ada yang beda kali ini. Jalanan. Mulus.

Example 970x970

Dari arah utara menuju Makassar, pemudik nyaris tak menemui hambatan. Tak ada cerita jalan berlobang. Tak ada keluhan mobil oleng gara-gara aspal tambal sulam.

Sidrap jadi kejutan terbesar. Biasanya, ada saja bagian jalan yang bikin pengemudi waswas. Sekarang? Seperti karpet aspal. Halus. Aman dan nyaman.

“Biasanya harus hati-hati di beberapa titik, sekarang lancar jaya,” kata Rusdi, pemudik dari Palopo.

Jalur utama Sidrap bukan sekadar mulus. Lebih dari itu, sistem pengamanannya juga top! Di setiap kilometer, ada polisi berjaga. Mengatur lalu lintas. Menghindari kepadatan. Menjaga agar mudik tetap nyaman.

Tak ada lagi antrean panjang seperti tahun-tahun lalu. Bahkan, posko pemantauan yang didirikan Polres Sidrap jadi pusat informasi pemudik. Dari peta jalur, titik rest area, hingga layanan kesehatan, semua tersedia.

Di titik peristirahatan, khususnya di Watang Pulu, kendaraan berjejal. Warung kopi dan rumah makan panen pelanggan. Penjual bensin eceran pun kecipratan rezeki. Pemudik lebih santai, tak lagi terburu-buru seperti sebelumnya.

“Dulu, sebelum sampai Makassar, sudah stres duluan. Sekarang, perjalanan lebih nyaman,” ujar Andi, pemudik dari Enrekang.

Di balik semua ini, ada sosok yang bekerja dalam diam. Kapolres Sidrap, AKBP Dr. Fantry Taherong. Jauh hari sebelum arus mudik, dia sudah pasang badan. Memastikan jalur aman, infrastruktur siap, dan personel siaga.

Bagi pemudik, ini hanya jalan yang mulus. Bagi Fantry dan timnya, ini kerja panjang yang membuahkan hasil.

Mudik lewat Sidrap? Sekarang seperti meluncur di atas karpet aspal!

(*)