
“Kehadiran Bapak Menteri menjadi pemantik semangat kami dalam mewujudkan Sidrap sebagai lumbung penghafal Qur’an, lumbung energi terbarukan, serta pusat ketahanan pangan nasional,” ucap Syaharuddin.
Ia menyebut, Sidrap memiliki lebih dari seribu guru agama yang siap menjadi pilar program-program unggulan seperti ‘Sidrap Aman dan Religius’ serta ‘Sidrap Berkah’, yang rutin digelar setiap malam Jumat.
Lebih jauh, Bupati menguraikan bahwa Kabupaten Sidrap tengah mencatat penurunan angka kemiskinan yang signifikan, sembari menyisipkan harapan agar sinergi pusat-daerah terus memperkuat ketahanan sosial dan spiritual masyarakat.
Menag Nasaruddin: “Sidrap Adalah Warisan Nilai dan Keteladanan”
Sementara itu, Menteri Agama RI, Dr. Nasaruddin Umar, tampak terkesan dengan Sidrap—bukan hanya karena keunggulan pertaniannya, tetapi juga karena kuatnya tradisi keagamaan dan keberagaman sosial yang hidup rukun berdampingan.
“Sidrap bukan hanya lumbung beras. Ia juga lumbung nilai, tempat lahirnya ulama besar seperti Prof. Quraish Shihab. Daerah ini diberkahi bumi subur dan hati yang makmur,” ungkapnya.

Dalam pandangan Nasaruddin, kemajuan daerah semestinya dimulai dari penguatan iman dan spiritualitas, sebab dari sanalah tumbuh keamanan sosial dan kesejahteraan yang lestari.
“Kunci memakmurkan masyarakat adalah melalui gerakan keimanan. Ketika iman dijaga, maka pintu rezeki terbuka,” pesannya.
Ia juga memuji kuatnya rasa solidaritas dan toleransi warga Sidrap, seraya menyampaikan kekagumannya atas model pertanian Sidrap yang menginspirasi banyak daerah lain.
Pesan Spiritual dan Visi Kebangsaan
Kunjungan Menag Nasaruddin Umar di Sidrap lebih dari sekadar kunjungan kerja. Ia menjadi momen refleksi kolektif, bahwa pembangunan tidak hanya soal infrastruktur dan ekonomi, tapi juga perihal jiwa dan nilai.
Silaturahmi ini turut dihadiri sejumlah tokoh penting, seperti Ketua DPRD Sidrap Takyuddin Masse, Dandim 1420 Letkol Awaloeddin, dan Kepala Kemenag Sidrap Dr. H. Muhammad Idris Usman, serta tokoh agama dari berbagai latar organisasi.
Dalam penutupannya, Menag menyampaikan harapan agar Sidrap senantiasa menjadi daerah yang religius, sejahtera, dan menjadi panutan dalam pengembangan nilai-nilai Islam rahmatan lil alamin.
“Sidrap punya masa depan besar. Mari terus jaga semangat gotong royong, iman, dan ilmu pengetahuan. Sidrap bukan hanya kebanggaan Sulawesi, tapi juga kebanggaan Indonesia,” pungkasnya.
Tinggalkan Balasan