“Buaya sudah lama jadi penghuni sungai ini. Tapi biasanya tak pernah menyerang jika tidak diganggu,” ujar Pak La Ode, tokoh masyarakat setempat. Ia menduga, kemungkinan habitat buaya terganggu oleh aktivitas manusia yang semakin intens.

Peristiwa ini bukan yang pertama. Data dari Balai Konservasi menyebutkan bahwa insiden serupa pernah terjadi beberapa tahun silam, meski tak selalu berujung maut. Namun tragedi Sara menjadi pengingat bahwa hidup berdampingan dengan alam butuh kehati-hatian ekstra.

Potret Ketabahan dan Kekhawatiran

Di balik tangis keluarga yang ditinggalkan, tragedi ini menyisakan pekerjaan rumah besar bagi pemangku kebijakan: bagaimana mengedukasi warga tentang mitigasi risiko di wilayah rawan predator, serta perlunya penataan wilayah eksplorasi hasil alam.

Lanjut…