
Jakarta, Katasulsel.com — Serial drama Malaysia berjudul Bidaah tengah menjadi buah bibir di media sosial.
Nama tokoh utamanya, Walid Muhammad Mahdi Ilman, mendadak viral setelah potongan adegan dirinya ramai dijadikan meme dan parodi di berbagai platform digital, khususnya TikTok dan Instagram.
Dalam adegan tersebut, Walid—yang diperankan aktor kawakan Faizal Hussein—meminta para pengikutnya memejamkan mata dan membayangkan wajahnya agar bisa bertemu malaikat.
Kalimat ini pun menjadi tren baru: “Pejamkan mata, bayangkan wajah Walid,” yang kini menjamur di berbagai kolom komentar, bahkan digunakan di konteks yang tidak ada hubungannya sama sekali dengan serial tersebut, membuat netizen lain kebingungan sekaligus tertawa geli.
Fenomena ini bukan sekadar lucu-lucuan, tapi ikut memancing rasa penasaran publik terhadap isi cerita serial Bidaah, yang ternyata mengangkat isu serius seputar penyimpangan agama dalam balutan drama yang dramatis.

Bidaah menceritakan kisah seorang perempuan muda bernama Baiduri (diperankan Riena Diana) yang dipaksa ibunya masuk ke dalam sebuah kelompok bernama Jihad Ummah.
Kelompok ini dipimpin oleh Walid, yang mengklaim dirinya sebagai Imam Mahdi, juru selamat umat Islam di akhir zaman.
Dalam sekte ini, para pengikut harus patuh total, menjalani pernikahan paksa, dan melakukan ritual-ritual kontroversial yang jelas bertentangan dengan nilai-nilai Islam.
Baiduri sempat termakan bujuk rayu sang pemimpin, bahkan diam-diam menaruh hati kepada Walid.
Namun segalanya berubah ketika Hambali (Fattah Amin), anak salah satu orang dekat Walid, pulang dari Yaman dan menemukan bahwa ajaran yang disebarkan Walid penuh penyesatan.
Bersama Baiduri, Hambali kemudian bertekad membongkar kedok sang ‘imam’ dan menyelamatkan keluarga serta masyarakat dari pengaruh sekte sesat Jihad Ummah.
Disutradarai oleh Pali Yahya dan ditulis oleh Eirma Fatima, Bidaah terdiri dari 15 episode dengan durasi sekitar 42 menit per episode.
Serial ini tayang eksklusif di Viu, dan secara mengejutkan berhasil mencuri perhatian penonton bukan hanya karena alur ceritanya yang mengkritisi isu keagamaan, tapi juga karena elemen absurd yang dengan mudah dijadikan bahan parodi.
Bahkan, tokoh Walid kini menjadi simbol baru di dunia maya, diparodikan sedemikian rupa hingga membuat sebagian netizen penasaran dan akhirnya menonton serial aslinya.
Uniknya, viralnya Walid justru menjadi strategi promosi tak langsung yang sangat efektif.
Sekarang, di mana-mana orang bilang, “Pejamkan mata, bayangkan Walid.” Yang awalnya niat bercanda, eh, malah jadi penonton setia.(*)
Tinggalkan Balasan