
Sidrap, Global.com – Bupati Sidenreng Rappang (Sidrap), H. Syaharuddin Alrif, menegaskan hasil rumusan Musyawarah Tudang Sipulung Terpadu harus memberikan manfaat nyata bagi masyarakat, khususnya para petani.
Hal tersebut disampaikannya saat memimpin rapat pembahasan hasil rumusan Tudang Sipulung di ruang rapat pimpinan lantai 3 Kantor Bupati Sidrap, Rabu (9/4/2025).
Rapat ini dihadiri Asisten Ekonomi Pembangunan, Siara Barang; Kepala Dinas Tanaman Pangan, Hortikultura, Perkebunan, dan Ketahanan Pangan, Ibrahim; Kepala Dinas PSDA Andi Safari; perwakilan Bulog, Baznas Sidrap, BPS, KTNA, penyuluh pertanian, serta sejumlah pihak terkait lainnya.
Dalam arahannya Syaharuddin menekankan, rumusan yang dihasilkan harus ditelaah dan didalami dengan serius sebelum disepakati bersama.
“Saya berharap, dari hasil rumusan ini akan lahir kesepakatan bersama yang konkret, bisa diimplementasikan, dan mampu membawa manfaat nyata bagi masyarakat tani kita,” ujar Syaharuddin.
Menurutnya, Tudang Sipulung bukan sekadar forum seremonial, melainkan momentum penting untuk mengatur pola tanam, meningkatkan produktivitas, serta memperbaiki kesejahteraan petani Sidrap.
Beberapa poin penting yang dibahas dalam rapat antaralain:
- Pemantapan Indeks Pertanaman (IP) 300:
Pelaksanaan MT (Musim Tanam) III (September–November) dimantapkan di MT II (April–September). Pengolahan tanah direncanakan pada April, dengan penanaman varietas umur sedang pada Mei. Apabila petani menanam pada Juli, disarankan menggunakan varietas genjah sebagai calon benih untuk MT III (IP 300). - Pembentukan Tim Kerja Sosialisasi IP 300:
Untuk mendukung keberhasilan IP 300 di MT III, akan dibentuk tim kerja yang melibatkan semua pemangku kepentingan, termasuk TNI, Polri, dan instansi terkait. - Perencanaan Luas Tanam:
Berdasarkan evaluasi petugas lapangan dari penyuluh, PSDA, dan POPT, disepakati target luas tanam IP 300 berkisar 1.000–3.000 hektare. Realisasinya akan disesuaikan dengan perkembangan MT II setelah panen.
Rapat tersebut menghasilkan sejumlah kesepakatan strategis, yaitu mempercepat pelaksanaan MT II pada April hingga Juli, serta mempersiapkan rapat pangan yang melibatkan seluruh kelompok tani, penyuluh, dan instansi terkait sebelum Musyawarah Tudang Sipulung Terpadu.