Sidrap, Katasulsel.com – Ketahanan pangan tak bisa ditunda. Ia harus dijaga. Diperiksa. Dipastikan.
Kamis, 10 April 2025, Kodim 1420/Sidrap dan Perum Bulog Sidrap bergerak. Turun lapangan. Menyisir titik-titik vital. Bukan sembarang tempat. Tapi jantung sistem pasok: penggilingan padi.
Letda Inf Murjalil, Ws. Pasiter Kodim 1420/Sidrap, memimpin langsung. Ia tak datang sendiri. Ada tim Bulog. Ada agenda penting. Ini bukan inspeksi biasa. Ini deteksi dini.
Tiga titik. Tiga lumbung lokal. Tiga mitra Bulog.
- PB. Tiga Putri
- PB. Garuda (Kelurahan Uluale)
- CV. Siperunnu (Desa Buae, Watang Pulu)
Mereka bukan hanya penggilingan. Mereka adalah simpul rantai pasok. Di sanalah gabah dikonversi. Dari butiran basah menjadi beras konsumsi.
Simon Melkisedek Lakapu Heri, Kepala Perum Bulog Sidrap, bicara jujur.
“Bulog tak bisa jalan sendiri. Butuh sinergi lintas sektor. TNI adalah mitra kunci,” ujarnya.
Ia menyebut langkah ini bagian dari strategi stabilisasi pangan nasional. Terminologinya jelas: intervensi distribusi dan proteksi stok. Targetnya? Menekan fluktuasi. Menjaga psikologi pasar.
Murjalil menyambung. Tegas. Sistematis.
“TNI hadir sebagai akselerator. Kita dorong penggilingan lokal bermitra aktif dengan Bulog. Ini soal swasembada. Ini soal kepercayaan petani.”
Bahasa lapangannya: logistik lancar, harga stabil, stok aman.
Tapi substansinya lebih dari itu. Ini adalah diplomasi pangan.
Negara hadir lewat aparatus teritorial dan lembaga distribusi.
Ada pesan tersembunyi dari kunjungan ini:
Pemerintah ingin pastikan tak ada celah untuk spekulan. Tak ada praktik penimbunan. Tak ada permainan harga yang manipulatif.
Sektor pangan terlalu strategis untuk dibiarkan liar.
Kunjungan ini bukan simbolik.
Ia adalah bentuk konkret dari supply chain monitoring dan field-based verification.
Karena di Sidrap, pangan bukan sekadar komoditas. Ia adalah urat nadi ekonomi. Ia adalah variabel stabilitas sosial.
Dan jantung itu dijaga. Oleh petani. Oleh penggilingan. Oleh Bulog. Oleh TNI.
Mereka bergerak bersama. Karena jika beras aman, rakyat tenang. (moi)
Tinggalkan Balasan