
Sidrap, Katasulsel.com – Halaman Aula Kantor Kementerian Agama, Sidrap terasa berbeda, Kamis pagi, 10 April 2025.
Udara pagi menyatu dengan suasana haru dan semangat yang terpancar dari wajah-wajah penuh harap.
Di tempat itu, Bupati Sidrap, H. Syaharuddin Alrif, secara resmi melepas kafilah Sidrap yang akan mengikuti Seleksi Tilawatil Qur’an dan Hadits (STQH) XXIII tingkat Provinsi Sulawesi Selatan di Luwu Utara.
Pelepasan ini bukan sekadar seremoni. Ia adalah momen spiritual yang melambangkan pergerakan nilai, dakwah, dan kebanggaan daerah.
Jas kafilah disematkan satu per satu kepada para peserta, dan bendera resmi diserahkan secara simbolis dari Bupati kepada Kepala Kantor Kemenag Sidrap, H. Muhammad Idris Usman.

Di balik simbol itu tersimpan harapan besar: agar Sidrap tak hanya hadir di panggung provinsi, tetapi juga meninggalkan jejak yang bermakna.
Kafilah yang dilepas kali ini berjumlah 17 peserta, yang akan berlaga di 9 dari total 11 cabang lomba yang dipertandingkan.
Dari tilawah, tahfidz, tafsir, hingga syarhil hadits—seluruhnya merupakan cabang-cabang yang tak hanya menuntut kemampuan, tapi juga pemahaman mendalam dan keikhlasan dalam menyampaikan pesan-pesan Al-Qur’an.
Mereka tak bergerak sendiri. Sebanyak 27 orang yang terdiri dari pelatih, ofisial, dan pendamping turut serta sebagai penopang dalam perjalanan ini.
Posisi Ketua Kafilah dipercayakan kepada Penjabat Sekda Sidrap, Andi Rahmat Saleh, sebagai bentuk keseriusan pemerintah daerah dalam mendukung kegiatan bernuansa religius ini.
H. Muhammad Idris Usman menyampaikan bahwa kafilah ini telah melalui berbagai tahapan seleksi dan pembinaan, yang diharapkan dapat membuahkan hasil maksimal di ajang tingkat provinsi nanti.
Ia menyebutkan bahwa persiapan tak hanya bersifat teknis, tapi juga mental dan spiritual, agar para peserta tampil penuh percaya diri namun tetap menjaga adab sebagai duta Al-Qur’an.
Sementara itu, Bupati Syaharuddin Alrif dalam arahannya menekankan pentingnya menjaga niat dan semangat dalam mengikuti kompetisi ini.
Ia menyampaikan bahwa STQH bukan hanya tentang prestasi, tetapi tentang bagaimana membawa nama daerah dengan kehormatan, adab, dan akhlak yang baik.
Ia berharap para peserta bisa tampil maksimal, membawa pulang gelar juara, dan menjadi bagian dari wajah baru Sidrap yang religius, kompetitif, dan bermartabat.
Pelepasan ini turut dihadiri Kepala Bidang Penyelenggaraan Haji dan Umrah Kanwil Kemenag Sulsel, H. Ikbal Ismail, Plt Kabag Kesra Setda Sidrap Andi Ahminarni, serta jajaran Kementerian Agama Kabupaten Sidrap.
Kehadiran mereka memperkuat makna acara ini sebagai bentuk kolaborasi antar lembaga dalam memajukan nilai-nilai keislaman di masyarakat.
Menariknya, di momen yang sama, Bupati Syaharuddin Alrif juga membuka secara resmi kegiatan Manasik Haji Kabupaten Sidrap tahun 2025.
Dua agenda besar dalam satu ruang: satu yang mengarah ke panggung provinsi, dan satu lagi ke Tanah Suci.
Keduanya merupakan pergerakan spiritual masyarakat Sidrap yang menunjukkan bahwa pembangunan daerah tidak hanya soal fisik, tapi juga ruhani.
Dari Sidrap menuju Luwu Utara, kafilah ini membawa lebih dari sekadar bacaan dan hafalan.
Mereka membawa semangat, harapan, dan doa dari ribuan masyarakat yang percaya bahwa Al-Qur’an adalah cahaya, dan cahaya itu sedang dikirim untuk bersinar di pentas Sulawesi Selatan.(*)
Tinggalkan Balasan