Pinrang, Katasulsel.com – Malam itu, Dusun Alecalimpo tampak biasa. Jalanan sunyi. Hanya suara mesin dan kelapa-kelapa di bagasi yang menemani perjalanan Baharuddin, pejabat Satpol PP Sidrap yang hendak pulang membawa “buah tangan” untuk hajatan besar: pernikahan anaknya sendiri.
Di tengah gelap dan lelah, mobil patroli yang dikemudikan Baharuddin menghantam pembatas jembatan.
Sekejap kemudian, terjun ke sungai. Air memercik, suara benturan memecah keheningan malam. Baharuddin dan anaknya berada di dalam.
Yang membuat kisah ini semakin menyayat: pernikahan sang anak tinggal menghitung hari. Hanya lima hari lagi.
Rabu malam (9/4/2025) yang seharusnya menjadi momen sibuk mempersiapkan pesta, justru berubah jadi malam penuh kecemasan.
“Pak Bahar itu orang yang sabar, tangguh. Tapi ini ujian berat buat beliau,” kata Rismayanti, dengan suara terbata. Ia rekan satu kantor Baharuddin di Satpol PP.
Baharuddin sebelumnya diketahui tengah dalam perjalanan dari Pinrang usai mengambil kelapa—bagian dari kesibukan menjelang hari sakral keluarganya. Namun, niat sederhana itu hampir saja berakhir duka.
Lanjut ….
Tinggalkan Balasan