Example 650x100

Sidrap, katasulsel.com – Semangat kebersamaan. Ukhuwah yang kokoh. Dan keislaman yang mendalam. Tiga hal ini menyatu dalam gelaran Tabligh Akbar Nasional dan Silaturahmi Syawal 1446 H di Masjid Agung Sidrap, Sabtu pagi, 12 April 2025.

Kegiatan ini diinisiasi oleh Wahdah Islamiyah. Mengangkat tema besar: “Dengan Semangat Resopa Temmangingngi, Kita Wujudkan Indonesia Berkah”.

Acara berlangsung khidmat. Dihadiri ratusan jamaah. Juga dihadiri tokoh-tokoh penting dari berbagai lini. Dari unsur pemerintahan. TNI. Polri. Ulama. Dan organisasi Islam se-Sulawesi Selatan.

Salah satu yang menjadi pusat perhatian adalah kehadiran Kapolres Sidrap, AKBP Dr Fantry Taherong., S.I.K.,S.H.,M.H

Ia duduk di barisan depan. Bersama Wakil Ketua DPD RI, Bupati dan Wakil Bupati Sidrap, Dandim 1420, Ketua DPRD, Pj. Sekda, serta jajaran OPD. Turut hadir juga Ketua Wahdah Islamiyah Sidrap dan seluruh pengurus Wahdah Islamiyah se-Sulsel.

Example 970x970

Tabligh Akbar ini bukan hanya kegiatan keagamaan. Tapi juga ruang strategis. Untuk menanamkan nilai spiritualitas Islam yang berkualitas. Sekaligus membangun sinergi antara tokoh agama dan aparatur negara.

AKBP Fantry Taherong menegaskan pentingnya kegiatan semacam ini. Dalam membentuk masyarakat yang berakhlak. Dan memperkuat stabilitas sosial.

“Kegiatan ini bukan sekadar ibadah. Tapi bentuk nyata sinergi. Kolaborasi tokoh agama, pemerintah, dan masyarakat. Resopa Temmangingngi adalah warisan lokal. Tapi nilainya universal: kerja keras, kebersamaan, dan pengabdian,” ujarnya.

Fantry juga menyoroti pentingnya dialog spiritual dan kehadiran negara dalam aktivitas umat. Terutama dalam masa pasca-lebaran. Di mana euforia mudik harus diiringi dengan perenungan dan perbaikan diri.

Kegiatan Tabligh Akbar sendiri diisi dengan dzikir bersama, tausiyah dari para ustaz nasional, dan doa kebangsaan.

Beberapa poin penting yang disampaikan antara lain:

  • Urgensi menjaga ukhuwah Islamiyah.
  • Ancaman disintegrasi sosial.
  • Peran Islam dalam membangun bangsa beradab.
  • Dan pentingnya kolaborasi antara umara dan ulama.

Dari sisi sosial-keagamaan, kegiatan ini memiliki signifikansi tinggi. Dalam literatur sosiologi agama, event seperti ini disebut sebagai ritus kolektif (collective effervescence). Yakni aktivitas yang membangun solidaritas emosional dan spiritual antaranggota komunitas.

Kapolres Sidrap juga menyebut kegiatan ini sebagai bentuk nyata “Polri Presisi” dalam konteks sosial-keagamaan. Di mana kehadiran polisi bukan hanya sebagai penegak hukum. Tapi juga pelayan umat.

“Polri hadir bukan hanya menjaga keamanan. Tapi juga menjadi bagian dari kehidupan masyarakat. Termasuk mendukung kegiatan-kegiatan yang memperkuat iman dan moral publik,” tegasnya.

Tabligh Akbar ini menjadi pengingat. Bahwa Syawal bukan hanya tentang kue lebaran. Tapi juga momentum perbaikan diri. Komitmen baru. Untuk terus memperjuangkan nilai-nilai Islam yang rahmatan lil ‘alamin.

Dan dari Sidrap. Sebuah energi baru disuarakan. Indonesia yang berkah. Indonesia yang damai. Dan Indonesia yang bersatu dalam keimanan. (edybasri)