Di tengah acara, Wahdah Inspirasi Zakat (WIZ) turut menyerahkan tiga unit rumah bagi warga yang membutuhkan. Mereka juga memberikan bibit pohon produktif kepada Bupati Syaharuddin.
“Ustaz Zaitun tahu saya suka tanam pohon, alhamdulillah dikasi pohon mangga,” ujar Syaharuddin. Bantuan itu dianggap mendukung program pertanian komoditas di tiap desa. Ada konsep keberlanjutan di balik pemberian itu.
Tak hanya itu. Ramadan dan Syawal kali ini disebut Syaharuddin sebagai momen religius kolektif. Banyak ormas Islam aktif mengisi agenda. Bahkan, kehadiran tokoh nasional memberi efek domino yang positif.
“Hari ini ada Wakil Ketua DPD RI. Besok ada Sidrap Run dengan 5.000 peserta,” katanya. Ini memperlihatkan dinamika masyarakat yang aktif, inklusif, dan adaptif.
Keberkahan disebut sebagai variabel penentu percepatan. Syaharuddin menyebut bahwa berkat doa para ulama dan santri, panen padi meningkat dua kali lipat. Produksi telur mencapai 4,5 miliar butir per hari. Harga komoditas juga stabil.
Data ini menunjukkan hubungan korelatif antara keberhasilan program agama dan pertumbuhan ekonomi. Agama sebagai intervensi sosial terbukti berdaya guna.
Bupati berharap Sidrap kelak tidak hanya jadi lumbung pangan nasional. Tapi juga lumbung penghafal Al-Qur’an. Menjadi pusat keilmuan. Titik energi. Kawasan yang memancarkan nilai dan keberkahan.
“Sekolah dan pesantren Wahdah jadi pilihan utama. Kami dukung penuh,” tutupnya. (*)