
SIDRAP, katasulsel.com – Liburan Kapolres Sidrap, AKBP Dr Fantry Taherong, S.I.K., S.H., M.H ini sebenarnya sudah lama, tepatnya 1 April 2025 lalu. Pasca lebaran Idulfitri.
Meski sudah usang, tapi enak saja diulik. Suasana alamnya sungguh memikat. Ia tampak menikmati tenangnya Sungai Lampiring, di timur Kabupaten Sidrap.
Dia tak sendiri. Istri, saudara dan kedua orangtuanya turut serta. Liburan kecil, di antara padatnya tugas negara.
Lokasinya? Lingkungan VI Lampiring, Kelurahan Batu, Kecamatan Pitu Riase. Sebuah tempat dengan suasana tenang, air jernih, dan panorama hijau yang menyegarkan mata.
Di sebuah titik tepian sungai, Fantry terlihat berbincang santai. Kapolsek Pitu Riase, IPDA Zakaria, S.H., M.H., turut menemani. Diskusi mengalir, seperti air sungai yang tak henti menyapa bebatuan.


Bagi Fantry, Sungai Lampiring bukan sekadar tempat singgah. Ia melihat potensi. Ia merasakan daya tarik. Ia membayangkan sebuah destinasi wisata alam yang bisa berkembang, hidup, dan menambah denyut ekonomi warga sekitar.
“Ini potensi besar. Alamnya masih asli, suasananya tenang. Bisa jadi wisata andalan Sidrap,” begitu kesan yang tercermin dari perbincangan mereka.
Sungai Lampiring sendiri dikenal warga sebagai tempat yang menenangkan. Jauh dari hiruk pikuk, dekat dengan keasrian. Sebuah pelarian alami bagi siapa pun yang ingin rehat dari rutinitas.
Rute menuju lokasi cukup mudah. Dari arah pusat kota Sidrap, arahkan perjalanan ke Kecamatan Pitu Riase, lanjut ke Kelurahan Batu, hingga tiba di Lampiring. Perjalanan akan ditemani pemandangan alam perbukitan dan hijaunya pedesaan.
Sungai Lampiring menawarkan bukan hanya air jernih dan udara sejuk. Tapi juga nuansa kedekatan dengan alam—yang hari ini, semakin langka di tengah derasnya urbanisasi.
Untuk warga Sidrap dan sekitarnya, ini bisa jadi pilihan. Liburan hemat. Tapi berkesan.
Dan satu hal penting: jangan tinggalkan sampah, tinggalkan jejak baik. Karena Sungai Lampiring tak hanya butuh pengunjung. Ia butuh penjaga. (*)
Laporan: Redaksi Katasulsel
Tinggalkan Balasan