
Jakarta, katasulsel.com — Megawati Hangestri Pertiwi bersinar. Tak hanya di Korea, tapi juga mulai dilirik klub-klub besar Eropa dan Asia.
Dua musim bersama Red Sparks telah membuktikan kualitasnya. Megawati bukan sekadar bintang Asia. Ia kini aset internasional.
Musim 2023/2024 dan 2024/2025 jadi panggung keemasan. Ia menyabet predikat pemain terbaik di putaran pertama, ketiga, dan keempat.
Bukan kebetulan. Statistik dan konsistensinya mencolok. Kontribusinya membawa Red Sparks ke babak playoff bukan sekadar angka. Itu hasil kerja keras, disiplin, dan kemampuan adaptasi yang luar biasa.
Media Korea mulai riuh. Nama Megawati disebut tak hanya di lingkup V-League.

Klub-klub dari Jepang dan Turki mulai mengintip. Liga Turki, yang dikenal dengan kekuatan finansial dan teknis, disebut siap menawarkan gaji empat kali lipat dibandingkan Red Sparks.
Sebuah angka yang bisa menyentuh US$600 ribu atau sekitar Rp8 miliar per musim. Ini bukan sekadar tawaran. Ini bentuk pengakuan.
YNA menulis bahwa minat datang dari tiga arah: Jepang, Turki, dan bahkan dari Indonesia sendiri. Namun semua menanti satu hal: keputusan Megawati setelah kontraknya berakhir akhir musim ini. Tetap di Korea atau membuka lembaran baru?
Jika bertahan di Korea, Mega punya dua jalur. Sebagai pemain asing Asia—gaji tetap US$150 ribu (sekitar Rp2 miliar).
Atau naik level jadi pemain asing non-Asia. Dengan itu, gaji melonjak ke US$250 ribu (Rp4 miliar). Tapi konsekuensinya besar. Ia tak lagi otomatis bertahan di Red Sparks. Nama Megawati akan masuk dalam draft.
Tujuh klub bisa memperebutkannya. Risiko kehilangan klub lama jelas terbuka.
Namun jika tetap memilih status Asia, ia bisa lanjut bersama Red Sparks. Klub yang sudah membentuk chemistry, soliditas, dan pola bermain yang cocok dengan gaya Mega: kuat di attack, rapi di block, dan cepat di transisi.
Turki menggoda dengan kekuatan uang dan panggung liga dunia. Jepang menawarkan sistem dan budaya disiplin. Korea memberi kenyamanan dan kesinambungan. Tiga pilihan. Tiga arah karier. Semua tergantung Mega.
Ke mana Mega berlabuh? Dunia voli menunggu. Indonesia bangga. (*)
Tinggalkan Balasan