Dua Hari Berkas Tak Bergerak di Bapenda Sidrap, Haeruddin: Rasanya Ingin Lapor Langsung ke Pak Bupati
Sidrap, katasulsel.com – Ketika warga datang membawa niat baik untuk taat pajak, yang mereka harapkan adalah senyum ramah, proses yang efisien, dan sistem yang bersahabat.
Tapi tidak demikian yang dirasakan Haeruddin Ismail, warga Pangkajene, Sidrap, yang mengaku “tersandung kabel putus” saat hendak mengurus pemecahan Pajak Bumi dan Bangunan (PBB) di Kantor Badan Pendapatan Daerah (Bapenda) Sidrap, Kamis, 8 Mei 2025.
Dalam dua hari kunjungannya, berkas lengkap yang ia sodorkan masih belum berbuah hasil. “Dua hari saya bolak-balik, berkas saya katanya sudah diterima, tapi hasilnya belum ada. Katanya jaringan mati, kabel putus,” keluh Haeruddin, dengan nada yang lebih sabar dari seharusnya.
Satu hal yang menarik, ketika urusan warga terhambat oleh teknologi—atau tepatnya, oleh ketiadaan teknologi yang bekerja—maka muncul pertanyaan: apakah birokrasi kita lebih kuat dari sinyal Wi-Fi, atau justru sebaliknya?
Haeruddin pun sempat berinisiatif untuk bertemu langsung dengan Bupati. Ia ingin mengadu secara langsung. Bukan untuk memprotes, tapi sekadar untuk menyampaikan bahwa, mungkin, rakyat kecil kadang cuma ingin sedikit dimudahkan.
“Saya tidak dilayani karena katanya jaringan tak ada. Tapi saya ini warga yang bayar pajak, bukan penumpang gelap,” ujarnya dengan nada setengah menyindir, setengah berharap.
Ironisnya, di era digitalisasi dan layanan publik berbasis daring, yang dijanjikan cepat dan transparan, justru warga dibuat terjebak dalam antrean panjang, formulir menumpuk, dan jaringan yang kadang “cuti tanpa pemberitahuan.”
Haeruddin berharap ada perbaikan nyata, bukan hanya seremonial. “Kami bukan menuntut dilayani dengan karpet merah, cukup dengan sistem yang jelas dan staf yang siap membantu.”

Bapenda Sidrap, tentu saja, punya kesempatan untuk membuktikan bahwa pelayanan publik bukan sekadar ruangan ber-AC dan meja rapi, melainkan bagaimana rasa keadilan administratif bisa dirasakan dari warga pelosok hingga pusat kota. (*)
Editor : Edy Basri Reporter: Harianto