Proyek Internet Maros Disorot, Kejari Lanjutkan Penyelidikan
“Kami hanya ingin hukum berjalan adil. Jangan sampai ada yang merasa kebal hukum,” kata Ketua KJAMS, Azhari Hamid, S.H., dalam pernyataannya kepada media, Jumat (9/5/2025).
Azhari menyebut bahwa konsistensi dalam penanganan kasus ini akan menjadi tolok ukur kepercayaan publik terhadap aparat penegak hukum. Ia juga berharap kejaksaan bekerja profesional tanpa tekanan.
Berdasarkan informasi yang dihimpun dari berbagai sumber, proyek internet di tahun 2021 dilaksanakan dengan kecepatan layanan 215 Mbps, melibatkan perusahaan penyedia PT. Medialink Global Mandiri.
Sementara pada tahun 2023, terdapat dua paket pengadaan dengan kapasitas 300 Mbps dan 150 Mbps yang melibatkan penyedia berbeda.
Isu yang berkembang di masyarakat menyangkut pada nilai kontrak yang dinilai cukup tinggi, serta pengulangan nama penyedia dalam proyek yang berbeda tahun.
Meski demikian, belum ada kesimpulan resmi yang dirilis oleh pihak kejaksaan terkait potensi kerugian negara. Semua informasi masih bersifat dinamis dan terus berkembang sesuai hasil pemeriksaan.
Kejari Maros belum memberikan keterangan resmi tentang perkembangan terkini kasus ini. Namun sumber internal menyebut, penyidikan masih berjalan intensif.
Publik kini menunggu. Bukan hanya siapa yang bertanggung jawab, tapi juga bagaimana penegakan hukum dijalankan dengan adil, transparan, dan tetap menjunjung praduga tak bersalah.

Keadilan, pada akhirnya, akan diuji bukan oleh seberapa cepat sebuah proses berjalan. Tapi seberapa tepat arah yang dituju. (awis)