Olahraga

Comeback Berdarah di Olimpic, Barca Habisi Madrid, Trofi Tinggal Dijemput

Comeback Berdarah di Olimpic, Barca Habisi Madrid, Trofi Tinggal Dijemput

Blaugrana Bangkit dari Neraka Bernama El Clasico, Trofi Tinggal Sejengkal

Estadi Olimpic Lluis Companys, Barcelona — Satu kata: epik! Barcelona semalam bukan cuma mengalahkan Real Madrid, tapi membuat El Clasico kembali jadi tontonan penuh tensi, penuh emosi, dan penuh gol! Skor akhir 4-3 buat tuan rumah menandai kemenangan yang bukan sekadar angka—ini pernyataan. Bahwa mereka siap jadi raja Spanyol lagi.

Madrid sempat menari di atas bara. Kylian Mbappé mencetak dua gol awal—cepat, tajam, mematikan. Blaugrana ketinggalan dua gol dalam 20 menit pertama. Tapi seperti pepatah sepak bola modern: “Dominasi bukan jaminan.” Dan Barcelona membuktikan itu.

Eric Garcia membuka jalan kebangkitan, sebelum Lamine Yamal—si bocah ajaib—menyulut bara semangat lewat solo run ala street football. Dua gol dari Raphinha? Finishing klinis plus sentuhan pemain yang lagi “on fire.” Empat gol dalam 18 menit! Ini bukan comeback, ini pengingat bahwa Barca era Hansi Flick adalah tim yang “bernapas dalam tekanan.”

Babak kedua? Tegang. Intensitas naik, adrenalin tak turun-turun. VAR muncul tiga kali, membatalkan satu penalti Madrid, mengecek handball Araujo, hingga mengesahkan gol kedua Mbappé. Tapi tetap, Los Blancos kehabisan bensin. Skor 4-3 bertahan.

Puncak Klasemen, Trofi di Tangan

82 poin dari 35 laga. Unggul 7 dari Madrid. Dengan tiga laga tersisa, Barcelona hanya perlu satu kemenangan—mungkin bahkan minggu depan saat menghadapi Espanyol di Derby Catalan. Menang di laga itu, maka:

✅ Trofi La Liga
✅ Trofi Copa del Rey
✅ Trofi Supercopa de España

Treble lokal di tangan. Dan Yamal bisa jadi pahlawan sejarah di usia 17.

(edybasri)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Tutup
Exit mobile version