Manusia Silver di Makassar Diduga Terorganisir, Satpol PP Minta Pengendara Berhenti Memberi Uang
Makassar, Katasulsel.com — Fenomena manusia silver yang mengemis di persimpangan jalan-jalan utama Kota Makassar kembali menyita perhatian.
Tak hanya meresahkan pengguna jalan, kini aktivitas mereka juga mulai terendus sebagai sesuatu yang tidak sepenuhnya spontan.
Kepala Satpol PP Makassar, Fathur Rahim, menduga kuat bahwa manusia silver—yang sebagian besar masih anak di bawah umur—bekerja secara terorganisir dan bahkan mungkin mendapat perlindungan dari pihak tertentu.
“Bisa jadi memang ada yang membekingi. Saat penertiban, ada orang yang mengaku mendampingi. Tapi saya belum bisa menyampaikan secara detail agar tak jadi polemik,” kata Fathur, Senin, (12/5/2025).
Satpol PP Makassar tidak tinggal diam. Meski beberapa kali mendapat perlawanan saat melakukan penertiban, Fathur menegaskan pihaknya akan tetap mengedepankan pendekatan yang humanis dan solutif. Menurutnya, tindakan tegas tetap akan dilakukan, namun dengan cara yang tidak memperburuk keadaan.
Lebih lanjut, ia mengungkapkan bahwa penghasilan manusia silver tidak bisa dianggap kecil. Dalam sehari, mereka bisa mengantongi uang hingga ratusan ribu rupiah. “Itu yang bikin mereka terlena. Tapi bukan semata penghasilannya yang jadi persoalan, melainkan dampaknya terhadap masa depan mereka,” jelasnya.
Fathur dengan tegas mengimbau masyarakat, khususnya para pengendara, agar tidak lagi memberikan uang kepada manusia silver. Ia menilai pemberian uang di jalanan justru memperburuk keadaan, membuat anak-anak semakin betah hidup di jalan, dan membuka celah eksploitasi oleh pihak-pihak tak bertanggung jawab.
“Mungkin ada niat ikhlas saat memberi, tapi dampaknya besar. Anak-anak ini jadi kehilangan masa depan. Bahkan ada potensi mereka menjadi anarkis jika tak diberi,” ujarnya prihatin.
Pasca aksi penertiban beberapa waktu lalu, manusia silver memang belum terlihat kembali beraksi di jalan. Namun, Satpol PP tetap siaga dan melakukan pemantauan. “Kita masih tunggu-tunggu. Mungkin mereka masih takut muncul lagi. Tapi anggota saya tetap memantau terus,” pungkasnya.
Editor: Edy Basri I Reporter: Harianto