Seputar Haji

24 Jam Menjaga: Dedikasi Tanpa Lelah Tim Kesehatan Haji untuk Jamaah Lansia dan Disabilitas

Makkah – Pelayanan kesehatan yang diberikan Panitia Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) Arab Saudi kepada jamaah haji Indonesia mendapat apresiasi luas dari para jamaah. Respons cepat, keramahan petugas, serta kesiapsiagaan yang ditunjukkan oleh tim kesehatan di berbagai sektor, menjadi faktor utama kenyamanan jamaah selama menjalankan ibadah haji.

Salah satu sektor yang menunjukkan performa luar biasa adalah sektor 10 Misfalah. Di kawasan ini, tim kesehatan PPIH terlihat aktif dan siaga penuh di hotel-hotel tempat jamaah menginap. Pelayanan yang diberikan tak hanya bersifat reaktif terhadap keluhan, tetapi juga proaktif dalam memantau kondisi kesehatan jamaah, terutama yang masuk kategori risiko tinggi seperti lansia dan penyandang disabilitas.

Sri Sunarmi, jamaah haji asal Surabaya, menjadi salah satu penerima manfaat langsung dari pelayanan tersebut. Sejak tiba di Makkah, ia mengalami pembengkakan di kaki dan lengan. Namun berkat pemantauan intensif dari petugas kesehatan, kondisinya kini berangsur membaik.

“Alhamdulillah mas, tiap saat diperiksa dan diberi obat. Sekarang sudah mendingan dan sangat siap untuk prosesi haji di Armuzna. Terima kasih mas, tim kesehatan dan seluruh petugas haji Indonesia ramah-ramah dan sigap,” ujar Sri dengan wajah berseri-seri.

Tim kesehatan di sektor 10 Dr. Rusli, yang memastikan setiap keluhan jamaah ditangani dengan sigap. Ia menekankan bahwa kondisi fisik jamaah yang menurun, baik karena kelelahan maupun karena penyakit bawaan dari tanah air, harus segera ditangani secara optimal untuk menjaga kelancaran ibadah mereka.

“Sesuai tugas yang telah diamanahkan kepada kami untuk memberikan kepastian layanan kesehatan bagi jamaah, maka kami akan selalu siap dan hadir mendampingi jamaah. Kami ingin tidak hanya memberikan layanan medis, tetapi juga rasa tenang bagi jamaah dan keluarganya di tanah air,” tutur Dr. Rusli.

Layanan kesehatan menjadi salah satu komponen penting dalam penyelenggaraan haji, terlebih pada musim haji tahun 2025 ini, di mana lebih dari 24 persen jamaah Indonesia merupakan lanjut usia (lansia) dan disabilitas. Kondisi tersebut menuntut kesiapan lebih dari tim kesehatan untuk memberikan perhatian ekstra.

Selain pelayanan langsung di hotel, tim kesehatan juga aktif melakukan edukasi kepada jamaah terkait pentingnya menjaga pola makan, hidrasi yang cukup, istirahat yang teratur, serta penggunaan alat bantu bagi yang membutuhkan. Pendekatan ini bertujuan mencegah kondisi darurat sejak dini dan mengurangi beban penanganan di rumah sakit sektor maupun KKHI (Klinik Kesehatan Haji Indonesia).

Tidak hanya di sektor 10, pelayanan kesehatan prima juga dirasakan di sektor-sektor lain, yang tersebar di seluruh wilayah akomodasi jamaah di Makkah, Madinah, dan wilayah Armuzna. Koordinasi yang solid antar tim kesehatan, petugas kloter, dan sektor terbukti efektif dalam menciptakan ekosistem layanan haji yang terintegrasi.

Diharapkan, dengan adanya dukungan dari tim kesehatan yang profesional dan sigap, seluruh jamaah haji Indonesia dapat menjalankan seluruh rangkaian ibadah dengan lancar dan sehat, serta kembali ke tanah air dalam kondisi prima. Pelayanan ini menjadi bukti nyata komitmen pemerintah dalam melindungi jamaah haji secara menyeluruh, dari aspek ibadah hingga aspek kesehatan.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Tutup
Exit mobile version