Feature

Genggam Ponsel, Gak Perlu Antre.., AstraPay Bikin Hidup Warga Sidrap Makin Gampang

Edy Basri

Perubahan zaman? Gak bisa ditolak, bro!

Oleh: Edy Basri

Dulu, gue pernah ngalamin gimana repotnya orang-orang antre berjam-jam di bank. Buat setor uang aja bisa capek, apalagi yang tinggal di pelosok seperti Sidrap.

Sekarang? Cukup genggam ponsel, semua beres.

Udah hampir dua dekade gue jadi wartawan di Sulawesi Selatan.

Dari pantauan lapangan, gue tahu banget transformasi teknologi yang ngebawa revolusi besar dalam cara kita berkomunikasi, bekerja, dan transaksi.

Nah, AstraPay hadir sebagai solusi fintech yang super praktis dan mudah. Apalagi buat warga yang susah akses perbankan karena faktor geografis dan biaya.

Gue sering ketemu warga di pelosok Sidrap yang curhat, “Pak, saya jauh dari kota, harus ngabisin waktu dan ongkos buat ke bank.”

Dengan AstraPay, hambatan itu mulai tergerus. Gue inget banget obrolan sama seorang petani kecil di salah satu desa di Kecamatan Tellu Limpoe.

Dia cerita, “Sekarang saya bisa bayar pupuk dan beli kebutuhan tanpa harus ke kota, tinggal pake aplikasi doang.” Transaksi jadi cepat, aman, dan transparan.

Gak cuma praktis, digitalisasi transaksi seperti ini juga punya dampak positif buat lingkungan.

Transaksi tanpa uang tunai mengurangi kebutuhan cetak uang — yang berarti kertas, tinta, dan distribusi yang pakai bahan bakar fosil juga berkurang.

Ini signifikan dalam mengurangi emisi karbon yang jadi penyebab perubahan iklim global.

Fenomena ini jadi bagian kecil tapi penting dari pembangunan berkelanjutan. Kita tahu, bumi lagi krisis polusi dan pemanasan global.

Setiap aksi kecil, termasuk cara kita bayar-pembayaran, bisa kasih kontribusi nyata buat lingkungan.

Selain itu, AstraPay buka akses ekonomi digital bukan cuma buat anak muda tech-savvy, tapi juga pedagang pasar tradisional yang selama ini skeptis teknologi.

Ini inklusi finansial, bro! Bikin ekonomi kerakyatan makin maju dan merata.

Dari pengalaman gue di lapangan, banyak pelaku UMKM di Sulsel yang punya potensi besar tapi susah dapat modal dan pasar.

Lewat digitalisasi, pencatatan keuangan jadi rapi, pengelolaan modal teratur, dan akses pinjaman makin terbuka. Ini bikin usaha mikro bisa naik kelas.

Tapi ya, teknologi tanpa edukasi itu percuma. Banyak orang masih bingung dan gak percaya sama dompet digital.

Makanya, sosialisasi dan pendampingan AstraPay di berbagai komunitas dan sekolah sangat krusial supaya semua masyarakat bisa ikutan.

Gue percaya, generasi digital itu gak cuma anak muda doang. Semua lapisan masyarakat bisa jadi bagian dari revolusi digital ini untuk hidup lebih baik dan maju.

Sebagai warga Sidrap dan wartawan yang terus ngulik cerita rakyat, gue optimis teknologi kayak AstraPay bisa dorong ekonomi lokal dan nasional jadi lebih inklusif dan berkelanjutan.

Yuk, kita sambut era digital dengan kepala dingin dan hati terbuka. Teknologi bukan cuma buat kemudahan pribadi, tapi juga untuk kemajuan bersama dan pelestarian bumi kita.

Gue bakal terus pantau dan share cerita suksesnya. Karena di balik setiap aplikasi dan inovasi teknologi, ada harapan besar buat masa depan Indonesia yang lebih cerah dan merata. (*)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Tutup
Exit mobile version