Tenaga Medis, Bukan Hanya Penolong, Tapi Peneduh Jiwa Jamaah
Saya titip satu hal: tetap jaga kesehatan. Jangan sampai petugas yang harusnya melayani, justru tumbang duluan. Karena puncak haji belum tiba. Dan saat itu datang, kita butuh semua orang dalam kondisi siap.
Kunjungan ini bukan yang pertama. Dan tidak akan jadi yang terakhir. Karena saya percaya, tugas pemantauan tak cukup di atas kertas. Harus dilihat. Harus disentuh. Harus dirasakan langsung.
Saya ingin, pelayanan kita tidak hanya berjalan. Tapi berjalan dengan hati. Karena mereka—jamaah—datang jauh-jauh bukan untuk sekadar ibadah. Tapi untuk pulang dengan kenangan baik. Dengan tubuh yang sehat. Dan hati yang damai.
Dan tenaga kesehatan kita, adalah bagian penting dari cerita itu. (edybasri)
Halaman
Tutup
Tinggalkan Balasan Batalkan balasan