Seputar Haji

Mendirikan Posko Tambahan Demi Jamaah, Tim Linjam Kini Lebih Dekat dengan Masjidil Haram

Kondisi Masjidil Haram semakin padat. Ribuan jamaah terus mengalir setiap waktu, terutama menjelang puncak haji. Waktu thawaf, sa’i, hingga shalat lima waktu, semua menjadi momen penuh sesak.

Laporan langsung dari Makkah oleh Dr. H. Bunyamin M. Yapid

Di tengah keramaian itu, Tim Perlindungan Jamaah (Linjam) terus berjaga. Mereka menyisir pelataran Masjidil Haram, menyambut jamaah yang kelelahan, kebingungan, bahkan tersesat dari rombongan.

Saya menyaksikan langsung bagaimana tekanan fisik dan mental meningkat. Cuaca di Makkah bisa mencapai 42°C. Kondisi ini menguji ketahanan semua pihak, termasuk para petugas.

Sebagai Tenaga Ahli Menteri Agama bidang Haji, saya merasa perlu mengambil langkah strategis. Kami memutuskan membuka posko tambahan untuk Tim Linjam di Hotel Hilton Makkah. Lokasinya hanya beberapa puluh meter dari pelataran Haram. Ini menjadi titik penting bagi efektivitas kerja tim.

Dalam kajian teknis, langkah ini termasuk dalam bentuk tanfidz al-khidmat—upaya optimalisasi pelayanan lapangan. Posko ini juga berfungsi sebagai nuqthat murāqabah atau titik pemantauan terdekat terhadap dinamika jamaah.

Sebelumnya, Linjam hanya berpangkalan di kantor Seksi Khusus (Seksus) Haram. Tapi dengan padatnya lalu lintas jemaah dan cepatnya perubahan situasi, kehadiran posko tambahan membuat respon menjadi lebih cepat dan terarah.

Letkol Laut Harun Al Rasyid, Kepala Bidang Linjam, menyampaikan bahwa posko di Hilton sangat membantu. Petugas bisa langsung mengakses area-area krusial seperti pintu King Fahd, gerbang Marwah, hingga zona mas’a, tanpa harus kembali ke kantor utama.

Kami menyadari, kerja Tim Linjam bukan sekadar teknis. Ini soal tawajuh—pendekatan langsung dan penuh empati kepada jemaah. Mereka bukan hanya penunjuk arah. Mereka juga penyambung komunikasi, pemberi rasa aman, hingga tempat sandaran sementara di tengah kepanikan.

Di posko Hilton, kami siapkan ruang istirahat bergilir, minuman elektrolit, hydration kit, dan perlengkapan logistik ringan. Semua disiapkan agar petugas tetap prima.

Karena haji bukan sekadar ibadah ruhani. Ia juga ibadah fisik. Dan melindungi jemaah masuk dalam prinsip utama syariah, yang kami kenal sebagai hifzh al-nafs—menjaga keselamatan jiwa.

Pemerintah Indonesia hadir sepenuhnya di tanah suci. Kehadiran posko tambahan ini menjadi bukti bahwa kami tidak ingin ada satu pun jemaah merasa sendiri.

Kami jaga mereka, sedekat mungkin. Sedini mungkin. Secepat mungkin. Karena keselamatan jemaah adalah amanah tertinggi. (*)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Tutup
Exit mobile version