HEADLINE

PSU Palopo Usai, Adem Sekali — FKJ-Nur Selamati Naili-Ahmad Syarifuddin

Palopo, Katasulsel.com — Farid Kasim Judas (FKJ) dan Nur menerima kekalahan. Tanpa kritik, tanpa perlawanan. Dalam satu video singkat, keduanya menunjukkan sikap politik yang langka: legawa.

“Selamat kepada pasangan nomor urut 4, Ibu Naili dan Pak Ahmad Syarifuddin,” ucap FKJ. Kalimat sederhana yang menakjubkan. Bukan karena isinya, tapi karena sikap di baliknya. Ini bukan kekalahan. Ini kemenangan etika demokrasi.

PSU telah selesai. 260 TPS dihitung. Hasilnya tak berpihak pada FKJ-Nur. Tapi dalam kalkulasi politik yang lebih luas, mereka mencatat poin penting: sikap kenegarawanan.

FKJ tak hanya menerima hasil. Ia memuji penyelenggara, partai, aparat, dan seluruh elemen demokrasi. Suara publik sudah terbaca. Fakta politik harus diakui. Ini bagian dari kematangan politik.

Dalam sistem demokrasi, kemenangan sejati bukan sekadar soal angka. Tapi soal sikap setelah angka itu diumumkan. FKJ paham itu. Maka ia berdiri di tengah medan dengan kepala tegak.

“Semua berjalan sesuai rencana. Kami di posisi kedua. Dan kami terima,” katanya.

Tak ada narasi delegitimasi. Tak ada insinuasi kecurangan. FKJ memilih jalan konstitusional, bukan jalan konflik. Jalan rasional, bukan emosional.

Dalam lanskap politik lokal yang kerap penuh intrik, langkah FKJ adalah pernyataan moral. Bahwa kekuasaan bukan segalanya. Bahwa proses lebih penting dari hasil. Bahwa peradaban demokrasi dibangun dari sikap, bukan sekadar suara.

FKJ tidak kalah. Ia mundur dengan terhormat. Dan itulah kemenangan yang lebih besar. Sebab dalam demokrasi, kalah dengan bermartabat jauh lebih mulia daripada menang dengan gaduh.

Pilkada Palopo 2025 telah usai. Tapi jejak etika yang ditinggalkan FKJ akan lama dikenang. Sebuah pelajaran bahwa politik bukan hanya tentang siapa yang naik, tapi bagaimana cara turun.(*)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Tutup
Exit mobile version