Densus 88 Tangkap Remaja Gowa-Sulsel Sebagai Agen Propaganda ISIS
Penangkapan MAS menyoroti pentingnya pemahaman atas radicalization mechanisms dalam ranah siber, di mana penyebaran ideologi ekstremis tidak lagi bergantung pada tatap muka, melainkan melalui algorithmic amplification di platform media sosial dan aplikasi pesan.
Fenomena ini menuntut strategi kontra-radikalisasi yang mengintegrasikan pendekatan multidisipliner, mulai dari pemetaan jejaring sosial (social network analysis), pencegahan konten ekstremis (content moderation), hingga pendekatan psikososial bagi kelompok rentan.
Densus 88 saat ini masih melakukan interogasi dan pengembangan penyidikan, termasuk menelisik kemungkinan adanya keterkaitan MAS dengan jaringan yang lebih luas. Hal ini menggarisbawahi dinamika terrorist network analysis yang semakin kompleks, terutama dengan infiltrasi ideologi melalui kanal digital yang sulit dipantau.
Kasus ini juga membuka diskursus tentang urgensi pendidikan literasi digital dan deradikalisasi berbasis komunitas, sebagai langkah preventif menghadapi penyebaran cyber-terrorism yang semakin masif dan sistemik.(*)
Editor : Edy Basri