Wajo

Wakil Bupati Wajo Jadi Ruh Musrenbang RPJMD 2025

Katasulsel.com, Wajo – Semua mata mungkin tertuju ke layar presentasi, ke angka-angka. Tapi yang paling menyala justru sosok yang berdiri tenang di depan forum: dr. H. Baso Rahmanuddin.

Ia tak membawa daftar panjang. Tak juga jargon kampanye. Yang ia bawa adalah rasa tanggung jawab. Dan ketulusan. Itu yang menyelinap lewat suaranya yang tenang tapi tegas.

Musrenbang RPJMD 2025 di Ruang Pola Kantor Bupati Wajo, Senin (26/5), berubah menjadi ruang dialog batin. Antara pemimpin dan rakyatnya. Antara rencana dan kenyataan. Antara janji dan tanggung jawab.

Baso Rahmanuddin, Wakil Bupati Wajo, bukan hanya membuka acara. Ia seperti menghidupkan nyawa dari setiap paragraf rancangan pembangunan. Ia berbicara bukan sekadar sebagai pejabat. Tapi sebagai pemegang amanah yang sadar: perencanaan ini adalah warisan.

“Musrenbang ini bukan sekadar rutinitas. Ini adalah forum strategis. Kita sedang merancang takdir Wajo lima tahun ke depan,” ujarnya. Suaranya tidak tinggi. Tapi cukup dalam untuk menggugah nurani.

Ia menjelaskan visi besar: Wajo Maradeka. Sebuah gagasan tentang daerah yang maju, religius, bermartabat, terdepan, dan berkeadilan. Empat misi dan delapan program prioritas menjadi tulang punggung. Tapi Baso tidak bicara teknis. Ia bicara rasa.

“Kami tidak bisa sendiri. Butuh sinergi. Butuh kolaborasi. Butuh semangat bersama. Ini tugas kita semua,” katanya. Seolah ingin menegaskan: pembangunan bukan milik Bupati dan Wakil Bupati, tapi milik seluruh warga Wajo.

Yang menarik, ia menyebut pembagian tugas dari Bupati dan Wakil Bupati kepada seluruh perangkat daerah. Sebuah gaya kepemimpinan kolektif yang mulai langka: memberi ruang, memberi tanggung jawab, dan memberi kepercayaan.

Kepala Bappeda Wajo, Andi Pallawarukka, tak banyak berpanjang kata. Ia menegaskan bahwa forum ini adalah tindak lanjut dari proses panjang: dari konsultasi ke provinsi hingga persetujuan dengan DPRD. Tapi tetap, ruh acara ini bukan di dokumen. Tapi di sikap pemimpinnya.

Dan sikap itu ditunjukkan Wakil Bupati Wajo: tenang, lugas, dan merangkul semua. Dalam setiap kata, ada pesan: ia hadir bukan hanya di seremoni. Tapi di tiap denyut rencana. Di belakang kemudi, memastikan kapal besar bernama Wajo tetap pada arah.

Baso Rahmanuddin. Ia mungkin “hanya” Wakil Bupati. Tapi hari itu, di Musrenbang RPJMD 2025, ia adalah nakhoda yang tak membiarkan kompas pembangunan kehilangan arah.

Ia tidak sedang tampil. Ia sedang bertanggung jawab. Dan itu jauh lebih penting.

Laporan: Marsose Gala

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Tutup
Exit mobile version