Panas, Purmadi Muin Vs Darwis Pantong Berebut Ketua PWI Sidrap
“Kita ingin sidang yang substantif, berkelas, dan menghormati marwah jurnalisme. Kita ingin Ketua yang tak hanya bisa bikin berita, tapi juga bisa mengelola organisasi,” ujar Ridwan dalam briefing panitia.
12 pemilih, artinya satu suara setara dengan 8,33%. Dalam ilmu politik, ini disebut sistem mikro-elektoral. Kecil. Tapi krusial. Margin error nyaris nol. Semua gerakan terekam. Semua manuver terasa.
Purmadi dikenal taktis. Ia mengandalkan rekam jejak. Ia percaya, sejarah adalah referensi terbaik.
Darwis? Lebih cair. Berbasis pendekatan emosional. Ia tak hanya bicara program. Tapi juga membangun narasi.
Seperti magnet dan besi. Keduanya saling tarik. Tapi hanya satu yang akan menempel di papan ketua.
PWI Sidrap bukan sekadar kumpulan wartawan. Ini ekosistem komunikasi. Tempat narasi lokal diproses, disaring, dan didistribusi. Dan di tengah perubahan teknologi informasi, dibutuhkan figur yang bisa menjembatani antara idealisme dan realitas.
Apakah Purmadi yang akan lanjutkan estafet?
Ataukah Darwis yang akan tampil sebagai antitesis?
Sabtu nanti, jawabannya bukan di paragraf ini. Tapi di bilik suara, di tangan 12 orang yang sudah paham: ini bukan cuma memilih ketua. Ini soal menentukan arah.(*)

Editor: Edy Basri
📢 Ikuti Katasulsel.com di WhatsApp!
Dapatkan berita terpercaya dan update setiap hari langsung di ponsel Anda.
👉 Klik di sini & tekan Ikuti