Alhamdulillah, Dua Bocah Tenggelam di Sidrap Akhirnya Ditemukan

Tim pencari dari BPBD, TRC-PB, Babinsa, Bhabinkamtibmas, aparat desa, hingga warga biasa—tak satupun yang menyerah. Mereka menyisir sungai yang saat itu lebih tampak seperti musuh daripada aliran air biasa. Mereka menantang waktu, menantang hujan, demi satu kemungkinan kecil: Furqan ditemukan hidup.

Tapi tidak. Sungai Wala memilih cerita duka sebagai akhir dari pencarian itu.

“Bocah seusia itu harusnya rebutan mainan, bukan bergantian dimakamkan,” ujar seorang relawan, sambil mengusap lumpur di wajahnya. Tak jelas, itu air hujan atau air mata.

Kini, warga Wala tahu satu hal: ini tak boleh terulang. Tak boleh jadi rutinitas di musim hujan. Tak boleh hanya jadi berita singkat.

Sungai itu perlu dijaga. Anak-anak itu perlu dilindungi. Tak cukup doa. Harus ada tindakan. Harus ada pagar. Harus ada papan peringatan.

Risky dan Furqan sudah selesai. Tapi tanggung jawab kita belum.

Mereka tak akan kembali. Tapi biarlah kisah mereka jadi pengingat, bukan sekadar kenangan.

Karena hari ini, semuanya memang telah ditemukan.

banner 300x600

Tapi kehilangan itu—akan lama tinggal di sini.

(*)

Editor : Harianto

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Tutup